Cara Menanam Cabe Rawit Dari Biji di Halaman Rumah

Cara Menanam Cabe Rawit dari Biji di Halaman Rumah – Assalamualaikum Warohmatullahhi Wabarokatu. Hai sobat bagai mana kabarnya? Mudah-mudahan selalu sehat. Kalian pastinya sudah tahu bukan tentang cabe rawit yang kecil tapi pedasnya menggila bisa bikin perut sakit, buat diare juga :D. namun cabe banyak kegunaannya tampa cabe masakan tidak terasa sedap.

Tapi kali ini kami tidak membahas makanan loh, namun kami akan membahas cara menanam caberawit di halaman rumah serta manfaatnya. Apakah di antara kalian sudah tahu cara menanamnya? Bila kalian ingin tahu kami akan membahasnya dalam artikel kami yang satu ini. Supaya tidak penasaran dan biar jelas mari kit abaca artikel dibawah ini dengan seksama.


Cara Menanam Cabe Rawit dari Biji di Halaman Rumah

Dalam beberapa pekan terkahir harga cabai rawit mulai melambung tinggi, tentunya dengan harga yang mulai akan memberatkan para konsumen. Terlebih lagi dimasa pandemi Covid-19 ini masih berlangsung yang mengakibatkan perekonomian masyarakat makin sulit. Karena harganya yang mahal, cara menanam cabai rawit di halaman rumah menjadi solusi, dengan tujuan dapat menghemat biaya kebutuhan hidup.

Kalian juga bisa dapat memperoleh cabai rawit yang segar dan bisa kalian petik sendiri sesuka hati. Lantas bagaimana Cara Menanam Cabe Rawit dari Biji di Halaman Rumah yang bisa dilakukan oleh ibu rumah tangga atau bahkan bagi seorang pemula sekalipun?

  • Pengolahan Media Tanam

Melakukan penanaman cabe rawit, sebaiknya lakukanlah terlebih dahulu pengolahan alat tanam. Sehingga, apabila kita sudah melakukan penyemaian bibit kita akan bisa segera melakukan penanaman. Untuk melakukan pengolahan alat tanam pada cabe rawit, sebaiknya dilakukan pemerhatian lebih pada langkah-langkah yang akan dilakukan supaya alat tanam bisa berfungsi dengan baik. Untuk lebih detailnya sebaiknya dilakukan langkah-langkah cara menanam cabe rawit sebagai berikut:

Bajaklah lahan atau cangkullah lahan yang akan dipakai dalam melakukan penanaman supaya membuat tanah yang akan dipakai menjadi gembur. Sehingga akan membuang hama serta gulma yang sekiranya berada di antara alat tanam. Selain itu membuat tanah gembur akan membuat tanah yang akan dipakai mengeluarkan racun yang mengendap didalam tanah serta membuat terjadinya perputaran oksigen didalam tanah.

Tanah yang direkomendasikan untuk menanam tanaman cabe rawit ialah tanah yang mempunyai pH diatas 5. Apabila berada dibawah 5, maka sebaiknya kita memberikan tambahan berupa kapur dolomite supaya membuat tanah yang akan dipakai untuk menanam mempunyai pH yang netral. Berikanlah kapur ini dalam keadaan saat melakukan pembajakan lahan. Se sudah dilakukan proses pemberian kapur, maka hal selanjutnya ialah mendiamkan paur tersebut selama kurang lebih satu minggu.

Sesudah melakukan proses pengapuran terhadap alat tanam yang akan dipakai. Hal yang perlu dilanjutkan ialah dengan memberikan pupuk kompos pada tanah yang akan dipakai. Tujuannya ialah untuk tambahan nutrisi berupa zat hara yang dibutuhkan oleh setiap tanaman khususnya cabe rawit untuk tumbuh. Tunggulah selama satu minggu apabila sudah melakukan proses pemupukan. Tujuannya ialah membiarkan lahan supaya pupuk kompos yang sebelumnya sudah diberikan bisa teresap dengan sempurna pada tanah yang akan dipakai dalam proses penanaman.


  • Pemilihan Bibit Cabe Rawit

Dalam hal ini, ter bisa dua hal yang bisa dilakukan untuk memilih biji cabe yang akan dipakai untuk melakukan budidaya. Yang pertama kita bisa membeli benihnya dari toko tanaman, atau kita bisa membuatnya sendiri. Tetapi, kita akan mencoba untuk membuatnya sendiri terlebih dahulu.

Syarat yang diperlukan untuk menanam cabe rawit itu sendiri pun tak hanya harus diperhatikan dari berat cabe rawit itu sendiri. Tetapi, bagaimana bagian kulit yang tidak boleh keriput, bersih, serta cerah supaya bisa dipakai untuk menghasilkan cabe rawit yang baik. Adapun hal yang harus diperhatikan dalam memilih biji cabe rawit ialah sebagai berikut:

  1. Ambilah bibit yang berasal dari tanaman cabe yang berbuah lebat.
  2. Lalu ambilah bibityang dari tanaman cabe yang sudah memasuki usia antara 7 – 8 bulan, sehingga produksi cabe rawit pada nantinya akan menjadi maksimal.
  3. Selanjutnya ambil bibit yang berasal dari tanaman cabe yang tidak terkena hama maupun penyakit.
  4. Ambilah benih yang berasal dari tanaman cabe yang baik pada bagian batang, ranting, daun, serta buahnnya subur.
  5. Ambilah benih yang berasal dari tanaman cabe yang bersih, tidak mempunyai bintik-bintik.
  6. Ambilah benih yang berasal dari tanaman cabe yang mempunyai buah yang besar.
  7. Ambilah benih yang berasal dari tanaman cabe yang kulitnya terlihat mengkilap apabila terkena cahaya.
  8. Khusus untuk ini, ambilah benih yang berasal dari cabe yang dipetik pada bagian bawah dari cabang tanaman. Kemudian, biji yang diambil pada bagian tersebut selanjutnya disemaikan supaya siap untuk ditanamankan pada lubang tanam.

  • Penyemaian Bibit Cabe Rawit

Benih-benih yang sebelumnya sudah dikumpulkan menjadi satu kini saatnya untuk dilakukan penyemaian supaya siap menjadi bibit. Untuk melakukan hal tersebut, maka diperlukan sebuah tempat yang hendaknya memberikan perlindungan bagi bibit supaya tidak terkena dari sinar matahari secara langsung, air hujan, serta terkena angin yang kencang.

Persiapkanlah polybag yang berada dalam ukuran 5 x 10 cm. Polybag tersebut kemudian diisi dengan memakai alat penyemaian hingga terisi ¾ dari polybag tersebut. alat penyemaian yang akan dipakai itu sendiri ialah berupa campuran dari tanah, arang sekam dengan pupuk kompos dengan memakai perbandingan antara komposisi sebanyak 1:1:1. Ketiga komposisi tersebut, sebelum dipakai untuk alat penyemaian. Sebaiknya dilakukan pengayakan supaya bahan-bahan yang akan dipakai bisa tercampur hingga merata.

  1. Se sudah alat penyemaian yang akan dipakai sudah siap.
  2. Kemudian, cabe rawit sebaiknya direndam dengan memakai air yang sudah dihangatkan sebelumnya dalam kurun waktu antara 6 jam.
  3. Tujuannya ialah untuk meningkatkan rangsangan dalam pertumbuhan tanaman cabe rawit kelak.
  4. Sesudah itu, masukkan benih-benih yang sebelumnya sudah direndam kedalam polybag. Tanamlah benih tersebut dengan kedalaman 0.5 cm
  5. Kemudian pada lubang tanam tersebut ditutup kembali dengan memakai alat tanam yang tersedia.

Apabila sudah ditanam, maka selanjutnya perlu dilakukan pemberian air secara berkala terhadap bibit cabe rawit. Untuk pernyiraman maka sebaiknya dilakukan pada setiap pagi serta sore hari. Diperhatikan pula supaya air yang dipakai untuk menyiram tidak terlalu deras supaya tidak merusak bibit serta alat tanam yang dipakai. Oleh karena itu, sebaiknya penyiraman dilakukan dengan bantuan alat kertas koran dengan cara menutup bagian permukaan polybag dengan memakai kertas koran yang kemudian akan disirami dengan memakai air.


  • Teknik Menanam Tanaman Cabe Rawit

Bibit yang sudah ditanami kemudian akan mulai melakukan pertumbuhan dengan maksimal waktu dua minggu. Pada umumnya, tunas dari tanaman cabe rawit itu sendiri akan mulai tumbuh apabila sudah memasuki hari ke-7. Lalu untuk proses pemindahan cabe rawit dari polybag ke lahan bisa dilakukan ketika tanaman sudah mempunyai daun sebanyak 4 – 6 helai atau sudah memasuki usia 1 – 1.5 bulan se sudah proses penanaman dalam bentuk bibit.

Se sudah dilakukannya penyemaian, langkah selanjutnya ialah dengan cara menanam cabe rawit ke area lahan yang sebenarnya dengan cara memindahkannya. Perhatikan akar dari tanaman cabe rawit supaya tidak rusak. Buatlah lubang pada lahan yang akan dipakai dengan ukuran yang disesuakan dengan besarnya tunas tanaman cabe rawit. Lakukanlah proses pemindahan bisa dilakukan ketika pagi hari serta sore harinya supaya bibit dari tanaman cabe rawit tersebut tidak mudah layu.


  • Proses Penyiraman

Pada proses pemberian air untuk tanaman cabe rawit ini sebenarnya bisa dilakukan hanya pada saat musim kemarau saja, karena apabila pada suatu kondisi tertentu apabila tanaman cabe rawit ini jarang memperoleh air akan mengalami kekeringan serta kemudian akan mati.

Untuk mengantisipasi hal ini, pengairan bisa dilakukan dengan cara memberikan kucuran atau dengan merendam bendengan yang ditanami tanaman cabe rawit. Melakukan perendaman cabe rawit sebaiknya hanya dilakukan pada interval waktu 2 minggu sekalinya.

Apabila tidak ingin melakukan perendaman terhadap bendengan bisa pula dilakukan dengan cara tradisional dengan cara menyirami tanaman cabe rawit sebanyak dua kali dalam sehari, yaitu pada pagi serta sore harinya. Atau bisa pula dilihat pada kelembaban tanah yang dipakai oleh tanaman cabe rawit itu sendiri.


  • Membuat Bedengan

Kemudian, supaya tanaman cabe rawit bisa tumbuh dengan sempurna, kita sebaiknya melakukan pembuatan bendeng pada bagian atas dari lahan yang akan dipakai dengan lebar yang dibutuhkan antara 1 meter, dengan ketinggian antara 30 cm, serta panjang yang disesuaikan pada lahan yang akan dipakai.

Selain itu, pada bendengan yang sebelumnya sudah dibuat sebaiknya dilakukan pemberian jarak antar bendeng supaya tidak terlalu rapat sehingga bisa berfungsi untuk parit tempat air mengalir dengan jarak antar bendengan kurang lebih antara 50 – 80 cm.

Apabila sudah dibuatnya bendengan dengan ukuran yang sudah disesuaikan, kemudian dilakukan proses penutupan terhadap bendengan yang akan dipakai dengan memakai plastik, tak lupa sebaiknya dibuatkan lubang tanam dengan memakai sebuah kaleng. Untuk jarak yang diperlukan antar lubang tanam yang diperlukan ialah antara 50 – 60 cm dengan bentuk zig zag.

Terakhir, bendengan didiamkan kembali serta ditutup dengan plastik yang sebelumnya sudah dipakai dalam kurun waktu antara satu minggu, hal ini dilakukan sebelum proses dari penanaman tanaman rawit itu sendiri dimulai.


  • Cara Perawatan

Cara perawatan yang bisa dilakukan untuk menanam cabe rawit akan dijelaskan sebagai berikut:

Pemasangan Ajin: supaya tanaman cabe rawit tidak roboh karena akarnya yang rentan terhadap serangan angin serta hujan. Maka diperlukan pemasangan ajin terhadap tanaman supaya tanaman tidak mudah tumbang serta bisa berdiri kokoh apabila terjadi gangguan dari luar seperti dari alam. Apabila terjadi keterlambatan dalam memasangkan ajin, maka akan ditakutkan akan merusak akar serta menghambat pertumbuhan dari akar tanaman itu sendiri.

 Perempelan: Lakukan pula proses perempelan terhadap tunah-tunah pada bagian bawah tanaman cabe rawit. Apabila tunas mulai tumbuh pada bagian pangal batang, atau ketika dari daun cabe, maka sebaikknya dibuang dengan cara dirempel. Proses perempelan ini juga dilakukan pada posisi bagian bawah apabila terdapat 4 – 5 tunas yang sudah tumbuh.


  • Penyiangan Cabe

Proses penyiangan ini ialah proses untuk membersihkan area lahan yang dipakai untuk tempat penanaman oleh tanaman cabe rawit itu sendiri. perhatikan pertumbuhan gulma yang ada di tempat lahan untuk mengetahui kapan melakukan proses penyiangan.

Apabila gulma mulai banyak di area lahan, maka sebaiknya segera dilakukan penyiangan supaya tanaman bisa tetap tumbuh dengan baik. Karena gulma yang berada di antara tanaman akan mengambil nutrisi untuk tanaman cabe rawit yang kita tanam.

Lakukan pembersihan gulma dengan cara mencabut hingga bagian akar dari tanaman gulma tersebut, atau dipotong dengan memakai sabit. Apabila diperlukan, kita bisa menangkul lahan supaya gulma tidak tumbuh lebih cepat. Tetapi perlu diperhatikan pula supaya tidak mengenai tanaman cabe rawit yang kita tanam.


  • Tahap Pemupukan

Selain penyiangan, pemupukan ialah cara lain untuk semakin meningkatkan pertumbuhan dari tanaman cabe rawit itu sendiri. Untuk melakuka pemupukan bisa dilakukan apabila usia dari tanaman cabe rawit itu sendiri sudah memasuki usia satu bulan sejak dilakukannya penyiangan.

Kemudian, kita ddapat memberikan pemupukan lanjutan apabila sudah memanen cabe rawit yang tumbuh pada tanamannya. Jenis pupuk yang dipakai bisa memakai pupuk kompos maupun pupuk organik cair. Apabila kita memilih untuk memakai pupuk komppos kita bisa memberikan pupuk kompos dengan dosis antara 500 – 700 gram untuk setiap tanaman yang berada di lahan atau apabilaa kita ingin memakai pupuk organic cair, kita bisa memberikannya dengan dosis takaran 100 ml untuk setiap tanaman yang berada di area lahan.


  • Masa Panen

Biasanya cabe rawit mulai mengeluarkan buahnya ketika sudah memasuki usia 3 bulan serta proses pemanenan biasanya bisa dilakukan ketika memasuki usia 6 bulan, terkadang melebihi waktu 6 bulan. Biasanya, apabila usia dari tanaman cabe sudah memasuki usia ke-24 bulan maka frekuensi panen yang memungkinkan terjadi ialah sebanyak 15 – 18 kali panen.

Namun jika cabai rawit semakin tua, kemungkinan yang akan terjadi ialah semakin menurun pula produktivitas dari tanaman itu sendiri. Sehingga yang terjadi ialah menurunnya tingkat ekonomi dari tanaman tersebut ketika dibudidayakan. Oleh karena itu apabila tanaman cabe rawit ini sudah memasuki usia ke-12 bulan saja karena akan mempunyai hasil yang seimbang.

Untuk melakukan pemanenan, sebaiknya kita melakukannya ketika baik itu pagi hari maupun siang hari. Pemanenan juga bisa dilakukan dengan hanya memetik cabe berikut pula dengan tangkai yang berada pada cabe tersebut. Contoh cabe rawit yang tergolong dalam kondisi yang baik ialah cabe rawit yang mempunyai tubuh yang ramping, tetapi mempunyai isi yang padat. Biasanya, ciri-ciri seperti yang disebutkan sebelumnya ialah jenis cabe rawit yang mempunyai harga jual yang terbilang lebih tinggi daripaada cabe rawit yang tubuh nya besar, tetapi tidak mempunyai isi pada bagian dalamnya.


Manfaat Cabe Rawit Bagi Tubuh

Apakah dengan mengkonsumsi cabai bisa memberikan manfaat yang baik bagi tubuh atau cabai hanya dipakai untuk bumbu penambah rasa pedas. Kalau diantara kalian masih ada yang berfikir begitu ada baiknya untuk membaca manfaat-manfaat cabai rawit berikut ini :

  • Membantu Proses Pencernaan

Manfaat pertama bagi tubuh ialah membantu proses pencernaan, kami sarankan bagi kalian yang mengalami gangguan pada pencernaan untuk mengkonsumsi cabai rawit dengan catatan “ TIDAK BERLEBIHAN”. Se sudah kalian mengkonsumsi cabai rawit Usus serta alat pencernaan akan menghasilkan Enzim lebih banyak serta menaikkan asam lambung.


  • Membantu Proses Penurunan Berat Badan

Banyak dari kita yang tidak tahu ternyata dengan memakan cabai rawit  bisa membantu proses pembakaran lemak pada tubuh.


  • Mengobati Infeksi

Bagi kalian yang mengalami infeksi pada tubuh, kami sarankan untuk mengkonsumsi cabai rawit karena cabai mengandung jamur yang bisa penyembuhan infeksi pada tubuh kita.

  • Mengatasi nyeri pada sendi tulang

Khasiat Selanjutnya ialah menyembuhkan nyeri pada sendi tulang, sebab yang kita ketahui bahwa cabai rawit mengandung capcaisin yang bisa meredakan nyeri pada tulang meskipun manfaat utamanya untuk pembentuk rasa pedas pada cabai.


  • Obat Kanker

Proses penyembuhan kanker dengan mengkonsumsi cabai ialah menghilangkan sel-sel kanker pada tubuh, namun proses ini tidak merusak sel asli pada tubuh.

Demikian sedikit pembahasan mengenai Cara Menanam Cabe Rawit dari Biji di Halaman Rumah semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare :).

Baca juga artikel lainnya tentang: