Teknik Pemijahan Ikan Patin Secara Buatan (Induce Breeding)

ikan patin

Pemijahan Ikan Patin – Ikan patin (Pangasius sp) merupakan salah satu komoditi perikanan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.

Permintaan lokal dan ekspor ikan patin semakin meningkat dari tahun ke tahun. Karena daging ikan patin memiliki kandungan nilai gizi yang cukup tinggi, rasa dagingnya khas, enak, lezat, dan gurih membuat ikan patin ini disukai oleh masyrakat.

Teknik Pemijahan Ikan Patin Secara Buatan

Seleksi Induk

Seleksi induk bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan gonad ikan.

Persiapan Alat

Sebelum seleksi induk dilakukan disiapkan alat-alat yang akan digunakan berupa :

  • Waring
  • Skop net
  • Karung
  • Kateter
  • Sarung Tangan Kain

Ciri-ciri Induk Matang Gonad

Betina Jantan
Perut Membuncit Ramping
Kelamin Berwarna merah Menonjol
Bobot tubuh Min 2 kg Min 2 kg
Telur/sperma Memiliki telur berwarna putih, ukurannya seragam, padat, tidak bercampur air/darah (atresia)

 

Saat perut induk jantan diurut mengeluarkan cairan putih (sperma)

 

Prosedur kerja :

Pada Induk Betina

  • Kateter dimasukkan ke dalam saluran telur, bagian ujung kateter ditarik dan kateter dikeluarkan secara perlahan,
  • Bagian ujung kateter ditekan/ didorong agar telur dapat keluar dari kateter dan telur diperiksa apakah baik atau tidak,

Pada Induk Jantan

  • Bagian perut induk jantan diurut, jika mengeluarkan sperma maka induk siap untuk dipijahkan,
  • Induk yang sudah matang gonad dimasukkan ke dalam kolam pemberokan,

Tujuannya : untuk memuasakan induk agar sperma dan telur yang keluar Pemberokan dilakukan satu hari sebelum seleksi induk dan induk diberi pakan kembali ikan distriping,

Kawin Suntik (Induce Breeding)

Persiapan Alat dan Bahan

Sebelum penyuntikkan dilakukan disiapkan alat-alat dan dahan yang akan digunakan, berupa :

  • Alat injeksi
  • HCG (Human Clhorionic Gonadtropin)
  • Aquabides
  • Sarung Tangan Kain
  • Kain Lap

Dosis Penyuntikkan

Pada induk betina

  • Penyuntikkan Pertama

Menggunakan hormon HCG dengan dosis 500 IU/kg yang diencerkan  dengan aquabides sebanyak 1 ml/kg bobot induk.

  • Penyuntikkan kedua

Menggunakan hormon opavrim dengan dosis 0,6 ml/kg bobot induk

Pada induk jantan

Mengunakan hormon opavrim sebanyak 0,3 ml/kg dan diencerkan dengan aquabides sebanyak 0,2 ml/kg bobot induk.

Prosedur kerja

  • Induk yang akan disuntik ditangkap satu persatu dengan cara dipegang ekornya dan ditutup matanya. Tujuannya agar agar ikan tidak membrontak dan terjatuh sehingga mengalami pendarahan,
  • Ikan diletakkan pada kain lap dan ditutup matanya,
  • Hormon disuntikkan pada bagian punggung dengan sudut kemiringan 45º,
  • Ikan yang sudah dusuntik dimasukkan kembali ke dalam kolam pemberokan,
  • Penyuntikkan induk jantan dan penyuntikkan kedua induk betina dilakukan 24 jam setelah penyuntikkan pertama,

 

Striping

Merupakan proses pengeluaran sperma dan telur dengan cara diurut bagian perutnya. Striping dilakukan setelah 8 – 12 jam dari penyuntikkan induk jantan dan penyuntikkan kedua induk betina.

Persiapan Alat dan Bahan

Sebelum striping dilakukan disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, berupa :

  • Lap
  • Baskom
  • Bulu Ayam
  • Saringan Kasa
  • Larutan NaCl
  • Alat Injeksi
  • Mangkuk
  • Botol Air Mineral
  • Air
  • Batu Es
  • Tanah Liat
  • Chloropyll
  • Omega Squa

Prosedur kerja

  • Ikan yang akan distriping diangkat dari kolam pemberokan satu persatu,
  • Tubuh ikan dikeringkan dengan lap kering agar sperma atau telur yang keluar tidak bercampur air dan agar tidak licin pada saat iakan distriping,
  • Air seni yang ada pada induk dibuang agar tidak bercampur dengan sperma atau telur dengan cara diurut pada bagian perut induk ikan patin,
  • Perut induk ikan patin diurut unuk mengeluarkan seperma atau telur yang terkandung,
  • Pada induk jantan, sperma yang keluar ditampung dalam botol air mineral dan diencerkan dengan NaCl dengan perbandinan 1 : 4,
  • Botol yan berisi sperma dimasukkan ke dalam termos yang berisi batu es, tujuannya agar sperma tetap segar dan tahan sampai 8 jam,
  • Pada induk betina, telur yang keluar ditampung pada mangkuk  dan dicampurkan dengan sperma sedikit demi sedikit dan diaduk dengan bulu ayam hingga merata,

Pencucian Telur

  • Telur yang sudah dicampurkan dengan sperma dibilas dengan air bersih,
  • Telur dimasukkan ke dalam larutan tanah liat, tujuannya untuk menghilangkan lendir yang melekat pada telur. Telur diaduk sampai tidak menggumpal lagi,
  • Telur disaring dengan skop net dan dibilas dengan air bersih sampai sisa-sisa air tanah tidak ada lagi.

Tanah yang digunakan dalam pencucian telur

  • Tanah Liat
  • Tanah Merah
  • Tanah Dari Kolam

Demikian sedikit pembahasan mengenai Teknik Pemijahan Ikan Patin Secara Buatan (Induce Breeding) semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami.

Baca juga artikel tentang :