Cara Membuat Pupuk Kompos Cair Sederhana Serta Manfaatnya!

Cara Membuat Pupuk Kompos Cair Sederhana Serta Manfaatnya! – Kita semua tahu bahwa budidaya tanaman yang baik tak akan lepas dari yang namanya pupuk, untuk pupuk sendiri ada yang merupakan pupuk organik dan ada pula yang merupakan pupuk kimia. Pupuk Kompos Cair mempunya dua macam tipe yang dibuat dengan cara proses pengomposan, pertama adalah pupuk kompos cair yang dibuat dengan cara melarutkan pupuk organik yang telah jadi atau setengah jadi ke dalam air.

Jenis pupuk yang dilarutkan dapat berupa pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos atau campuran semuanya, pupuk kompos cair semacam ini karakteristiknya tidak jauh beda dengan pupuk organik padat, hanya saja wujudnya berupa cairan.

Kita tidak dapat menyimpan pupuk tipe ini dalam jangka waktu lama, setelah jadi biasanya harus langsung digunakan, pengaplikasiannya dilakukan dengan cara menyiramkan pupuk pada permukaan tanah disekitar tanaman, tidak disemprotkan ke daun.

Yang kedua adalah pupuk kompos cair yang dibuat menggunakan bahan bahan organik yang difermentasikan dalam kondisi anaerob dengan bantuan organisme hidup, bahan bakunya dari material organik yang belum terkomposkan.

Unsur hara yang terdapat dalam larutan pupuk cair tipe ini benar benar berbentuk cair, maka larutannya lebih stabil, bila dibiarkan tidak mengendap, oleh karena itu, sifat dan karakteristiknya pun berbeda dengan pupuk cair yang terbuat dari pupuk padat yang dilarutkan ke dalam air, tulisan ini bermaksud untuk membahas pupuk kompos cair tipe yang kedua.


Sifat dan Karakteristik Pupuk Kompos Cair

Sifat dan Karakteristik Pupuk Kompos Cair

Pupuk Kompos Cair tidak bisa digunakan sebagai pupuk utama untuk bercocok tanam, sebaiknya gunakan pupuk organik padat sebagai pupuk utama/dasar, pupuk organik padat akan tersimpan lebih lama dalam media tanam dan dapat menyediakan hara untuk jangka yang panjang, sedangkan, nutrisi yang ada pada pupuk cair lebih rentan terbawa erosi, namun di sisi lain, lebih mudah dicerna oleh tanaman.

Jenis pupuk cair lebih efektif dan efesien jika diaplikasikan pada daun, bunga dan batang dibanding pada media tanam (kecuali pada metode hidroponik), pupuk kompos cair dapat berfungsi sebagai perangsang tumbuh, terutama saat tanaman mulai bertunas atau saat perubahan dari fase vegetatif ke generatif untuk merangsang pertumbuhan buah dan biji, daun dan batang dapat menyerap secara langsung pupuk yang diberikan melalui stomata atau pori-pori yang ada pada permukaannya.

Dalam pemberian pupuk kompos cair melalui daun harus dilakukan dengan hati hati, tetap jaga jangan sampai overdosis, karena dapat mematikan tanaman, pemberian pupuk daun yang berlebih juga akan mengundang hama dan penyakit pada tanaman, jadi, ketepatan takaran harus benar-benar diperhatikan untuk mendapatkan hasil maksimal.

Setiap tanaman mempunyai kapasitas dalam menyerap nutrisi sebagai makanannya, secara teoritik, tanaman hanya sanggup menyerap unsur hara yang tersedia dalam tanah tidak lebih dari 2% per hari, pada daun, meskipun kami belum menemukan angka persisnya, dapat diperkirakan jumlahnya tidak lebih dari 2%, oleh karena itu pemberian pupuk kompos cair pada daun harus diencerkan terlebih dahulu.

Sifat pupuk cair sebagai pupuk tambahan, pupuk kompos cair ada baiknya kaya akan unsur hara mikro, sementara unsur hara makro dipenuhi oleh pupuk utama lewat tanah, pupuk kompos cair harus memberikan unsur hara mikro yang lebih, untuk mendapatkan kandungan hara mikro, dapat dipilah dari bahan baku pupuk.


Pupuk Kompos Cair

Pupuk Kompos Cair

Pupuk kompos cair merupakan hasil dari pembusukan bahan bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan kotoran manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur, kelebihan dari pupuk kompos cair ini adalah dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara, dan mampu menyediakan hara secara cepat.

Pupuk kompos cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering mungkin, selain itu, pupuk ini juga memiliki bahan pengikat, sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah dapat digunakan tanaman secara

Langsung 48 pupuk kompos cair memiliki banyak keunggulan bila dibandingkan dengan kompos padat, kompos cair lebih cepat meresap ke dalam tanah dan diserap oleh tanaman, lebih praktis digunakan dan proses pembuatannya lebih cepat yaitu 2-3 minggu.


  1. Kualitas Kompos

Hasil pengomposan berbahan baku sampah dinyatakan aman untuk digunakan ketika sampah organik telah dikomposkan dengan sempurna, untuk mengetahui tingkat kematangan kompos dapat dilakukan pengamatan di lapangan, salah satu indikasinya terlihat dari matangnya kompos yang meliputi karakteristik fisik seperti suhu, warna, bau, tekstur, penyusutan volume (tinggi tumpukan) dan pH.


  1. Suhu Kompos

Menjaga kestabilan suhu (mempertahankan panas) pada suhu ideal (25-35oC) amat penting dalam pembuatan kompos, pada saat proses pengomposan suhu tumpukan kompos akan meningkat dengan cepat dan suhu akan meningkat hingga mencapai 50oC, suhu akan tetap tinggi selama fase pematangan, suhu (panas) yang kurang akan menyebabkan bakteri pengurai tidak dapat berkembangbiak atau bekerja secara wajar, sedangkan suhu yang terlalu tinggi dapat membunuh bakteri pengurai.


  1. Warna

Warna merupakan salah satu parameter yang mudah untuk digunakan, parameter ini digunakan untuk mengetahui kualitas kompos yang dihasilkan, karena hanya dengan melakukan pengamatan saja, pupuk kompos cair yang telah matang akan berwarna coklat hingga coklat kehitaman.


  1. Tekstur

Tekstur juga merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk menilai kualitas kompos yang mudah untuk diamati, pupuk kompos cair yang telah matang yaitu bahan bakunya sudah terurai/cair.


  1. Bau

Parameter yang paling sering digunakan untuk mengetahui kualitas kompos yang dihasilkan adalah bau karena mudah dan dapat dilakukan sendiri, kompos yang dihasilkan dari pengomposan sampah organik ini tidak berbau busuk.


  1. Penyusutan Volume (Tinggi Tumpukan)

Pengamatan penyusutan volume (tinggi tumpukan) kompos dilakukan dengan menggunakan penggaris yang dimasukkan kedalam komposter, sehingga dapat diketahui penyusutan volume sampah, penyusutan volume (tinggi tumpukan) pupuk mompos cair mencapai 20-40%.


  1. pH

Keasaman atau pH dalam kompos juga mempengaruhi aktivitas mikroorganisme, kisaran pH yang baik untuk pengomposan sekitar 6,5-7,5 (netral), pada awal proses pengomposan, pada umumnya pH agak asam karena aktivitas bakteri yang dapat menghasilkan asam, namun selanjutnya pH akan bergerak menuju netral.


Cara Membuat Pupuk Kompos Cair Sederhana

Cara Membuat Pupuk Kompos Cair Sederhana

Pada kesempatan sebelumnya admin sudah menjelaskan artikel tentang Cara Membuat Pupuk Kompos Sederhana Dari Daun Kering Dengan EM4!, Nah kali ini admin paparkan informasi tentang Cara Membuat Pupuk Kompos Cair Sederhana Serta Manfaatnya! yang bisa kalian coba dirumah:


  • Persiapan alat dan bahan

Persiapkan terlebih dahulu alat dan bahan bahanya, limbah diambil dari rumah warga, pasar dan pedagang buah di Darussalam kemudian dibawa ketempat penelitian.


  • Pemilahan sampah

Jenis sampah yang digunakan untuk pengomposan hanya sampah organik seperti sisa sayuran dan kulit buah, dalam hal ini sampah yang dikomposkan hanya skala rumah tangga saja.


  • Pencacahan

Limbah sayuran dan kulit buah dicacah/dirajang terlebih dahulu, pencacahan atau pengecilan ukuran dilakukan untuk memperluas permukaan sampah, sehingga sampah dapat dengan mudah dan cepat didekomposisi menjadi kompos.


  • Pencampuran

Limbah sayuran dan kulit buah yang sudah dicacah dimasukkan kedalam komposter sebanyak 4 kg, lalu disemprotkan 300 ml larutan MOL pepaya yang sudah dicampur dengan 1 liter air sumur, kemudian komposter ditutup rapat.


  • Pengadukan

Setelah sampah dibiarkan dan terjadi proses pengomposan maka dilakukan pengadukan untuk membuang panas yang berlebihan, meratakan proses pelapukan di setiap bagian tumpukan, meratakan pemberian air, serta membantu penghancuran bahan menjadi partikel kecil-kecil.


  • Penyiraman

Apabila kompos terlalu kering maka lakukanlah penyiraman, namun jika pada tumpukan sampah itu sudah keluar air atau lendir maka tidak perlu dilakukan penyiraman.


  • Pematangan

Tutup rapat komposter dan dibiarkan agar terjadi proses pengomposan, selanjutnya diamati perubahan yang terjadi pada kompos setiap hari (suhu, warna, bentuk/tekstur, bau, penyusutan volume, mengeluarkan lindi/air sampah dan pH).


  • Penggunaan Kompos

Ketika kalian menggunakan pupuk kompos cari kalian harus memperhitungkan dosis atau nilai konsentrasi yang akan diaplikasikan terhadap tanaman, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kompos dari daun memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih bagus dari pada pemberian melalui tanah.

Cara penggunaan pupuk kompos cair yaitu 600 ml pupuk kompos cair di tambah dengan 1 liter air kemudian disemprotkan di daun, kompos yang layak digunakan adalah yang sudah matang, ditandai dengan menurunnya temperatur kompos.


Manfaat Pupuk Kompos Cair Bagi Tumbuhan

Manfaat Pupuk Kompos Cair Bagi Tumbuhan

Berikut admin paparkan informasi tentang manfaat pupuk kompos cair bagi tumbuhan:

  • Dapat meningkatkan dan dapat mendorong pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara.
  • Dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, dan juga dapat meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit.
  • Merangsang pertumbuhan cabang produksi.
  • Meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah.
  • Mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah.
  • Mengurangi dalam penggunaan pupuk anorganik sebagai alternatif pengganti pupuk kandang.

Demikian sedikit pembahasan mengenai Cara Membuat Pupuk Kompos Cair Sederhana Serta Manfaatnya! semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami.

Baca juga artikel lainnya tentang: