7 Cara Budidaya Ikan Cupang Yang Baik dan Benar Untuk Pemula

7 Cara Budidaya Ikan Cupang Yang Baik dan Benar Untuk Pemula – Ikan hias merupakan salah satu komoditas ekonomi yang potensial, permintaan yang semakin meningkat baik di dalam maupun luar negeri, hal ini mendorong perkembangan budidaya ikan hias di Indonesia, salah satunya adalah ikan Betta sp atau yang lebih dikenal dengan nama ikan cupang, ikan jantan sangat agresif dan memiliki kebiasaan menyerang apabila ditempatkan dalam satu wadah.

Ikan cupang jantan memiliki ekor yang menarik, dengan warna-warni yang indah oleh karena itu jenis ikan cupang digolongkan ke dalam ikan hias, keindahan bentuk sirip dan warna sangat menentukan nilai  estetika dan  nilai komersial ikan hias Betta splendens, ikan cupang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, harga seekor ikan cupang hias berumur 3 bulan berkisar antara Rp 5.000,00 – Rp 50.000,00, bahkan ikan cupang hias yang berkualitas dapt dihargai ratusan hingga jutaan rupiah, penggemar ikan cupang tergolong banyak hingga sudah mendunia, hal tersebut merupakan peluang usaha yang sangat menggiurkan bagi siapapun yang ingin membudidayakan ikan cupang ini.

Ikan cupang terkenal sebagai ikan petarung, namun sebenarnya ikan cupang dibagi menjadi dua jenis yaitu ikan cupang petarung dan ikan cupang hias, kedua jenis ini memang suka bertarung jika keduanya disatukan di dalam satu wadah, ikan ini  berasal dari wilayah Asia, terutama Thailand, Malaysia, Singapura, Kamboja, dan Indonesia, ukurannya kecil namun mempunyai nilai eksotis yang tinggi, terutama ketika ikan cupang melebarkan seluruh ekor dan siripnya.

Ikan cupang hidup di daerah tropis, terutama di benua asia dan benua afrika, habitat asalnya adalah perairan dangkal dan berair jernih, seperti daerah pesawahan dan sungai yang bertemperatur 24 – 27 derajat celcius, dengan ph berkisar 6,2 – 7,5 serta tingkat kandungan mineral yang terlarut dalam air atau kesadahan (hardness) berkisar 5 – 12 dh , pada umumnya ikan cupang sanggup hidup dan berkembang dengan baik pada kisaran ph 6,5 – 7,2 dan hardness berkisar 8,5 – 10 dh.

Ciri khusus yang terdapat pada ikan cupang betta splendens dapat dilihat dari beberapa bentuk tubuhnya seperti bentuk badan memanjang dan warna yang beraneka ragam yakni cokelat, hijau, merah, biru, kuning, abu-abu, putih dan sebagainya, sirip yang terdapat pada punggungnya pun lebar dan terentang hingga ke belakang dengan warna cokelat kemerah-merahan dan dihiasi garis-garis berwarna-warni, sirip ekor yang berbentuk agak bulat yang memiliki warna seperti  warna badannya serta dihiasi strip berwarna hijau, sirip perut panjang mengumbai dihiasi aneka warna dan lehernya berdasi dengan warna yang indah, ujung siripnya sering kali dihiasi warna putih susu, sirip analnya berwarna hijau kebiru-biruan dan memanjang, agar lebih dikemukakannya adalah ikan cupang betina memiliki bentuk tubuh rata-rata lebih kecil daripada ikan cupang jantan, ikan cupang jantan memiliki panjang tubuh yang dapat mencapai 5 – 9 cm, sedangkan ikan cupang betina lebih pendek dari ukuran tersebut.

Salah satu kendala budidaya ikan cupang adalah untuk mendapatkan ikan jantan cenderung lebih sukar, karena jumlah benih jantan yang diperoleh setiap pemijahan sangat rendah dan kualitasnya tidak sesuai dengan yang diinginkan, dalam satu periode pemijahan biasanya anak cupang hias yang hidup mencapai 75% betina dan 35% jantan, padahal cupang hias yang laku dipasaran hanya yang berjenis kelamin jantan, kecuali untuk tujuan sebagai induk betina, oleh karenanya telah dilakukan upaya pembentukan organisme monoseks yang dapat dihasilkan melalui metode manipulasi kelamin (seks reversal) dengan pendekatan hormonal sebelum terjadi diferensiasi kelamin.


Sarana dan Prasarana Budidaya

Prospek cupang sebagai ikan hias sangat besar karena setiap harinya permintaan ikan ini cukup signifikan, ikan ini digemari banyak orang dari berbagai kalangan usia, golongan, dan segala lapisan masyarakat, pemasarannya tergolong mudah karena permintaan atas ikan ini terus ada, membudidayakan cupang hias sangatlah mudah, namun, ada beberapa aspek yang harus dipersiapkan sebelum memulai usaha cupang hias ini, berikut ini adalah hal-hal yang harus dipersiapkan antara lain:


  • Persiapan Kolam

Karena jenis ikan ini yang tergolong berukuran kecil, pembuatan kolam cupang tidak memerlukan area yang luas, cukup menggunakan kolam bak yang berukuran luas kolam sekitar 2 – 4 m2 atau bisa juga menggunakan ember sebagai kolam pemeliharaan, dalam budidaya ikan cupang, diperlukan beberapa jenis kolam, yaitu:


  • Kolam Pematang Gonad

Jenis kolam pertama yang perlu dipersiapkan adalah kolam pematangan gonad, keuntungan pemeliharaan jenis ini adalah ukuran kolam ini tidak membutuhkan lahan yang luas, bahkan dapat juga menggunakan botol air mineral ukuran 1 liter, jika tersedia dana maka dapat menggunakan akuarium kecil, karena kolam ini hanya berisi 1 ekor cupang maka membutuhkan banyak wadah untuk menyiapkan cupang tersebut, jika pembudidaya memiliki 20 ekor induk cupang maka pembudidaya harus menyediakan 20 buah kolam pematangan gonad, kolam yang biasa digunakan oleh para petani cupang adalah botol air mineral ukuran 1 liter atau ada juga yang menggunakan akuarium ukuran kecil, kolam ini berfungsi untuk memelihara induk jantan dan induk betina hingga siap kawin/matang gonad.


  • Kolam Pemijahan

Jenis kolam berikut adalah kolam dengan fungsi untuk memijahkan induk jantan  dengan  induk  betina, ukuran dari kolam ini tidak terlalu luas. Apabila ingin menghemat biaya dapat menggunakan ember kecil atau stoples kue.


  • Kolam Pembesaran atau Pemeliharaan

Kolam yang ketiga adalah kolam pembesaran atau pemeliharaan kolam pembesaran yang berfungsi untuk membesarkan burayak atau benih cupang hingga siap panen, kolam ini sebaiknya berupa kolam semen karena kolam semen lebih mudah menghasilkan makanan alami yang berupa plankton atau lumut, kolam sebaiknya berada di tempat yang mendapatkan sinar matahari langsung agar proses pertumbuhannya berjalan dengan cepat, karna ukuran ikan cupang yang relatif kecil tidak membutuhkan lahan yang luas untuk dijadikan kolam pembesaran.

Luas dari kolam ini berkisar antara 1 – 2 m2, ketika burayak atau benih cupang sudah berumur 1,5 bulan maka sebaiknya dipindahkan ke dalam kolam pematangan gonad, jika tetap disatukan di dalam kolam pembesaran maka ikan cupang tersebut akan saling bertarung, yang dapat mengakibatkan kecacatan atau kematian.


Kualitas Air

Faktor penting dalam bud idaya ikan  cupang adalah  kualitas air yang digunakan dalam budidaya, kualitas air harus selalu terjaga kebersihannya dan terhindar dari zat-zat beracun, seperti amoniak, limbah pabrik, detergen, dan lain- lain, ikan akan tumbuh optimal jika kualitas airnya baik, air pada kolam pematangan gonad sebaiknya diganti setiap 3 hari sekali, dan ikan cupang harus direndam selama 1 jam dengan air yang telah dicampur oleh garam dapur dan obat khusus cupang yang banyak dijual di pasar ikan dengan dosis secukupnya, hal tersebut untuk menjaga ikan cupang dari serangan jamur atau penyakit lainnya.

Cara lain untuk menjaga kualitas air tetap baik adalah dengan cara memasukan eceng gondok dalam kolam pembesaran, yang berfungsi untuk menyerap racun di sekitar air tersebut dan dapat menjadi tempat berteduh bagi burayak atau benih cupang, jangan terlalu banyak memberikan eceng gondok karena eceng gondok dapat menyerap oksigen di dalam air, eceng gondok yang terlalu banyak dapat menyebabkan kematian bagi burayak karena kekurangan kadar oksigen di dalam air.


Pemberian Pakan

Pemberian pakan untuk budidaya ikan cupang sangatlah mudah dan murah, karena dapat diperoleh dari alam, seperti jentik nyamuk, kutu air, dan cacing, cara untuk menghasilkan jentik nyamuk yang banyak adalah dengan memasukkan kangkung kedalam sebuah wadah, kemudian masukan air dan diamkan selama kurang lebih 7 hari maka ratusan bahkan ribuan jentik nyamuk slap disantap oleh ikan cupang, pakan bagi burayak atau benih cupang dapat juga berupa moina sp, atau kutu air yang disaring beberapa kali, jika sulit utuk mendapatkan pakan tersebut perlu dicoba dengan menggunakan pelet yang sudah dihaluskan terlebih dahulu, sebelum burayak dimasukkan ke dalam kolam pembesaran, sebaiknya kolam diberikan pupuk kandang atau pupuk hijau dan berikan pula eceng gondok, setelah itu, beri air dan diamkan selam 7 hari hingga terlihat pakan alami berupa plankton, kutu air, dan lain-lain, selanjutnya, barulah masukan burayak cupang ke dalam kolam tersebut.


Seleksi Induk

Ikan Cupang

Salah satu faktor yang menentukan kualitas ikan yang dipelihara adalah bibit yang digunakan, sedangkan bibit tergantung dari kualitas indukannya, ikan cupang mempunyai bermacam-macam jenis, mulai dari cupang aduan hingga cupang hias, jenis-jenis ikan cupang dapat dihasilkan dari perkawinan silang antara jenis cupang yang satu dengan jenis cupang yang lainnya, oleh karena itu, sebelum melakukan proses pemijahan, diperlukan seleksi induk agar menghasilkan jenis cupang yang berkualitas.

Adapun jenis-jenis cupang yang sudah dikenal adalah cupang plakat, cupang crown tail, cupang halfmoon, dan cupang double tail, dengan menyeleksi induk yang tepat, proses pemijahan dapat berlangsung dengan baik, artinya, induk betina tidak akan terlalu cedera karena dalam proses pemijahan biasanya induk jantan sering menghantam induk betina, jika induk betina belum siap kawin maka akan berakibat kematian karena induk betina akan selalu dihajar oleh induk jantan, sebaliknya, jika induk jantan belum siap kawin, namun induk betina sudah siap kawin maka induk jantan tetap menghajar induk betina karena menganggapnya musuh, oleh karena itu, perlu adanya keahlian khusus dalam menyeleksi induk yang akan dipijahkan.

Sebagai tambahan informasi perbedaan antara induk jantan dan  induk betina ikan cupang yaitu ikan cupang jantan memiliki tubuh langsing, gerakan lincah, ekornya panjang dan akan mekar indah jika didekatkan dengan cupang lain, dan warna tubuhnya lebih menarik dibandingkan dengan ikan cupang betina, sedangkan ikan cupang betina bertubuh gempal, pergerakannya lamban, ada titik putih di bawah perutnya, dan warnanya agak kusan atau kurang menarik.


Pemijahan

Pada budidaya ikan cupang, tahap pemijahan ikan jenis ini memiliki cara yang berbeda dengan proses pemijahan ikan air tawar lainnya karena ikan cupang memiliki sifat yang suka bertarung terhadap sesama ikan cupang, antara sesama induk jantan atau antara induk jantan dengan induk betina, oleh karena itu, diperlukan adanya strategi yang tepat agar induk betina tidak mengalami cidera yang serius dalam proses pemijahan.

Pemijahan dilakukan dilakukan di kolam pemijahan, dapat menggunakan akuarium sedang atau ember kecil, strategi dalam pemijahan ikan cupang adalah masukan ikan jantan ke dalam kolam pemijahan akuarium sedang atau ember kecil, kemudian masukkan betina ke dalam botol bekas selai atau toples kecil, setelah kedua induk tersebut ditempatkan terpisah, kemudian masukkan botol selai yang bersi induk betina ke dalam kolam pemijahan yang berisis induk jantan, tempatkan botol selai yang berisi induk betina tersebut dengan posisi tengah-tengah kolam pemijahan yang berisi induk jantan dan biarkan selama 2 hari, hal tersebut dimaksudkan agar induk jantan dan induk betina saling mengenal yang berada di dalam botol selai tersebut dan ketika dicampurkan, induk jantan sudah tidak agresif menyerang induk betina.

Setelah 2 hari induk jantan akan membuat busa di sudut kolam,apabila sudut kolam telah di penuhi busa barulah induk betina dimasukkan ke dalam kolam pemijahan yang berisi induk jantan tersebut, tutup kolam pemijahan dan tunggu hingga 2 – 3 hari, sebaiknya setiap hari selalu dilihat apakah busa yang dibuat induk jantan tersebut sudah berisi telur atau belum, untuk dapat melihat dengan jelas apakah busa sudah berisi telur atau belum, dapat diterawang dengan menggunakan lampu senter, busa tersebut berupa butiran kecil berwarna putih kekuning-kuningan.

Apabila sudah terlihat telur cupangnya maka segera pindahkan induk betina ke dalam kolam pematangan gonad karena jika tidak di pindahkan induk betina akan memakan telurnya kemudian induk betina pun akan terus dihajar oleh induk jantan karna di angap musuhnya, setelah itu, biarkan induk jantan yang mengurusi telur tersebut hingga menetas, telur akan menetas 2 – 3 hari setelah telur dibuahi, setelah menetas, barulah induk jantan dipindahkan ke dalam kolam pematangan gonad dan benih cupang dapat dipindahkan ke dalam kolam pembesaran pada umur 1,5 dan sebaiknya benih cupang yang sudah berumur 1,5  ditempatkan di kolam pematangan gonad karena pada umur tersebut ikan cupang sudah mulai agresif.


Pemanenan

Tahapan yang paling ditunggu oleh pengusaha adalah tahap pemanenan, untuk ikan cupang mulai dapat dipanen setelah berumur sekitar 2 – 3 bulan karena pada umur tersebut ikan cupang sudah mulai tampak keindahannya.

Cupang harus dikemas secara terpisah karena ikan ini akan bertarung jika disatukan, wadah pengemasan ikan ini dapat berupa plastik polyethilene berukuran 10×20 cm, 12×25 cm, dan 14,5×29 cm yang dirangkap dua agar tidak mudah bocor, untuk cupang plakat dan adu, isi setengah kantong plastik dengan air yang telah diendapkan, kemudian, untuk jenis serit dan halfmoon, isi sepertiga kantong plastik dengan air, ikan ini dapat bertahan sampai satu minggu di dalam kantong plastik yang suhu udaranya tetap stabil.


Pemasaran

Sesuai dengan jenisnya ikan cupang adalah ikan hias yang pemasarannya berbeda dengan ikan konsumsi, ikan cupang biasanya dipasarkan di kios-kios ikan hias, dan penggemar ikan cupang pun tidak hanya di dalam negeri, tetapi sudah mendunia sehingga ikan cupang dapat dipasarkan di internet, trik lain yang dapat diterapkan untuk meningkatkan nilai jual ikan cupang dapat dibudidayakan, usahakan untuk selalu mengikuti kontes cupang dan bergabunglah menjadi anggota komunies penggemar ikan cupang karena dengan cara tersebut maka potensi pemasaran ikan cupang menjadi efektif.

Setelah dikemas, cupang dapat langsung dijual ke konsumen atau menggunakan jasa pengumpul (pengepul) dan supplier yang biasanya sudah mempunyai jaringan yang luas, pembudidaya dapat melakukan penjualan langsung yang umumnya dilakukan di rumah atau lokasi budidaya biasanya menggunakan wadah-wadah berupa botol atau akuarium berukuran 20x15x15 cm yang ditempatkan pada suatu rak, ikan-ikan yang diletakkan di rak-rak display ini berkualitas prima, sehingga dijual dengan harga yang relatif tinggi.

Pembudidaya pun dapat melakukan penjualan melalui pengumpul (pengepul) dan supplier, pengumpul atau pengepul adalah penampung ikan pembudidaya dengan kapasitas pembelian tertentu dan membeli ikan dengan berbagai ukuran, tidak ada persyaratan khusus agar pengepul mau membeli ikan pada pembudidaya, yang terpenting adalah ikan sehat, tidak cacat, dan ukurannya seragam, biasanya harga ditentukan oleh pembudidaya, lalu terjadi tawar-menawar sampai kesepakatan harga tercapai antara kedua belah pihak, supplier biasanya membeli ikan cupang dengan harga yang lebih rendah dari pengepul dan jumlah pembeliannya bergantung pada permintaan konsumennya, supang  yang  dibeli oleh supplier akan langsung didistribusikan ke pasar ikan hias, eksportir, dan toko ikan hias.

Demikian sedikit pembahasan mengenai 7 Cara Budidaya Ikan Cupang Yang Baik dan Benar Untuk Pemula semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami.

Baca juga artikel lainnya tentang: