Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Daun Kering Dengan EM4!

Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Daun Kering Tanpa EM4! – Salah satu operasi daur ulang yang akan kita bahas adalah proses  pengomposan, kompos merupakan bentuk akhir dari bahan Organik setelah mengalami proses pembusukan oleh mikroorganisme dan yang didukung oleh suhu dan udara yang memenuhi syarat proses pembusuka, dialam terbuka pembentukan kompos seperti pembentukan humus, yaitu melalui proses pelapukan dengan pertolongan bakteri dan cuaca.

Akan tetapi proses pelapukan alami membutuhkan waktu yang sangat  lama, oleh karena itu banyak orang yang berusaha untuk mempercepat proses pelapukan, usaha mendaur ulang sampah organik sehingga bermanfaat untuk menyuburkan tanah sangat diperlukan khususnya dikota-kota besar.

Tetapi komposisi unsur hara yang terkandung pada kompos tidak tetap, karena sangat bergantung pada bahan yang dikomposkan, meskipun demikian, ciri khas dari kompos adalah mengandung zat organik dengan kadar yang cukup tinggi.

Operasi pengomposan menurut yulipriyanto pada tahun 2010, yaitu proses bahan organik mengalami penguraian secara biologis khususnya oleh  mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energy.

Pembuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepa, proses ini adalah membuat campuran bahan yang seimbang,pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi dan penambahan activator pengomposan.

Pengomposan pada dasarnya merupakan upaya mengaktifkan kegiatan mikrobia agar dapat mempercepat proses dekomposisi bahan organik, yang dimaksud mikrobia disini bakteri, fungi dan jasad renik lainnya, bahan organik disini merupakan bahan baku untuk kompos ialah jerami, sampah kota, limbah pertanian, kotoran hewan atau ternak dan sebagainya.

Cara pembuat pupuk kompos bermacam-macam tergantung dengan keadaan tempat pembuatannya, mutu yang diinginkan, jumlah kompos yang dibutuhkan, macam-macam bahan yang tersedia dan selera si pembuat.

Pupuk kompos ibarat multi-vitamin untuk tanah pertanian, kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah.

Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos, aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman.

Aktivitas mikroba tanah diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit, tanaman yang dipupuk dengan menggunakan kompos biasanya cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan menggunakan pupuk kimia, misalnya hasil panen lebih tahan lama apabila disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak.


Beberapa Aspek Pupuk Kompos Dari Daun Kering

Cara Membuat Pupuk Kompos Sederhana Dari Daun Kering Dengan EM4!

Kompos mempunyai banyak manfaat yang telah ditinjau dari beberapa aspek:


Aspek Lingkungan

  • Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah.
  • Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan.
  • Aspek bagi tanah atau tanaman.
  • Meningkatkan kesuburan tanah.
  • Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah.
  • Meningkatkan kapasitas serap air tanah.
  • Meningkatkan aktivitas mikroba tanah.
  • Meningkatkan kualitas rasa, nilai gizi, dan jumlah panen.
  • Menyediakan hormon dan vitamin pada tanaman.
  • Menekan pertumbuhan atau serangan penyakit tanaman.
  • Meningkatkan retensi atau ketersediaan hara pada tanah.

Aspek Ekonomi

  • Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah.
  • Mengurangi volume atau ukuran limbah.
  • Mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya.

Keunggulan dan Kekurangan Kompos Dari Daun Kering

Keunggulan dan Kekurangan Kompos

Pupuk organik memiliki banyak kelebihan namun juga mempunyai kekurangan bila dibandingkan dengan pupuk buatan atau kimi (anorganik):


Kekurangan

  • Kandungan unsur hara pada pupuk organik jumlahnya sangat kecil, sehingga jumlah pupuk yang diberikan harus relatif banyak bila dibandingkan dengan pupuk anorganik.
  • Karena jumlahnya yang banyak, menyebabkan tambahan biaya operasional untuk pengangkutan dan implementasinya.
  • Dalam jangka pendek, apalagi untuk tanah-tanah yang sudah miskin unsur hara, pemberian pupuk organik  yang membutuhkan jumlah besar sehingga menjadi beban biaya bagi petani, sementara itu reaksi atau respon tanaman terhadap pemberian pupuk organik tidak sepektakuler pada pemberian pupuk buatan.

Keunggulan

  • Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, lebih baik di bandingkan dengan unsur hara makro maupun unsur hara mikro, kondisi ini tidak dimiliki oleh pupuk buatan (anorganik).
  • Pupuk organik mengandung asam–asam organik, antara lain asam humic, asam fulfic, hormon dan enzym yang tidak terdapat dalam pupuk buatan yang sangat berguna bagi tanaman maupun lingkungan dan mikroorganisme.
  • Pupuk organik mengandung makro dan mikro organisme tanah yang mempunyai pengaruh sangat baik terhadap perbaikan sifat fisik tanah terutama sifat biologis tanah.

Humus Sebagai Bahan Organik

Humus adalah media tanam yang baik bagi pertumbuhan tanaman, humus dikenal sebagai sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengalami perombakan pada organisme dalam tanah, berada didalam keadaan yang stabil, berwarna coklat kehitaman.

Batasan pengertian mengenai humus ini dapat berbeda sesuai dengan tingkat penelitian dan kecermatan pengamatan dari pembuat batasan pengertian itu sendiri, hal terpenting dari proses pembentukan humus ini adalah bahwa dalam proses pembentukannya, ada kaitan yang sangat erat antara unsure Carbon (C) dan nitrogen (N).

Pokok permasalahannya terletak pada kenyataan bahwa dalam proses dekomposisi bahan organik oleh jasad-jasad mikro, disamping karbohidrat yang dijadikan sebagai sumber energi dan pertumbuhan mikroba, ternyata juga dibutuhkan N dan P, bahan-bahan yang terakhir ini diasimilir menjadi bahan tubuhnya.

Dengan cara ini protein dari tumbuhan dialihkan menjadi protein mikroba, perbandingan dari C atau N humus dapat diperhitungkan dari berbagai senyawa yang menyusun humus, humus tanah rata-rata mengandung bahan-bahan sebagai berikut :

Bahan Komposisi Kandungan C
Lignin 45% 28.80%
Protein 35% 17.50%
Karbohidrat 11% 4.84%
Lemak, Damar dan Lilin 3% 2.10%
Tidak diketahui 6% 3.00%
TOTAL 100% 56.24%

Total kandungan karbon yang ada dalam humus adalah 56,24%, sementara itu Kadar N dalam protein adalah 16%, sedangkan humus mengandung 35% protein, jadi kadar N dalam humus adalah 35 x 0,16 = 5,6%, oleh karena itu hasil bagi C atau N rata-rata adalah 56,24 atau 5,6 =  10,04%.

Hubungan C dan N ini di dalam humus berada dalam keadaan hampir konstan, berada pada nilai antara 10 sampai 12, oleh karena itu nilai C atau N ratio 10 sampai 12 ini dapat diperkirakan sebagai acuan dalam pembuatan kompos.

Dari hasil penelitian uji coba pembuatan kompos, telah diketahui bahwa untuk mendapatkan C atau N ratio 10 sampai 12,  maka diperlukan campuran bahan baku dengan C atau N ratio 30, jadi kompos yang baik mempunyai kandungan nutrisi tanah seperti humus.

Akan tetapi permasalahannya adalah bagaimana cara membuat formula agar dapat dicampurkan dengan berbagai jenis bahan-bahan baku kompos sedemikian rupa sehingga memperoleh nilai C atau N ratio bahan baku dengan 30, faktor-faktor apa saja yang harus diperhitungkan untuk memperoleh C atau N ratio bahan baku sebesar 30 tersebut.


Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Daun Kering Dengan EM4

Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Daun Kering Dengan EM4

Pada kesempatan sebelumnya admin sudah menjelaskan artikel tentang Cara Membuat Pupuk Organik Cair Super Sederhana Untuk Pemula, Nah kali ini admin paparkan informasi tentang Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Daun Kering yang bisa kalian coba dirumah:


Persiapan Membuat Pupuk Kompos dari Daun Kering

Langkah pertama yang harus kalian lakukan dalam Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Dun adalah menyiapkan peralatan dan bahan pendamping terlebih dahulu, berikut penjelasan singkatnya :

  • Siapkan beberapa peralatan kebun seperti sekop, penyemprot air, dan cangkul, peralatan tersebut sangat penting untuk mempermudah kalian dalam melakukan langkah berikutnya.
  • Siapkan pula wadah seperti ember, tali, kantung kompos berupa mulsa plastik hitam atau jika kalian tidak mempunyainya kalian dapat menggantinya dengan kantung plastik hitam.
  • Sebagai alat dalam pembuatan media berbeda jika kalian melihat cara membuat pupuk organik dari buah pisang, kalian harus menyediakan paku, martil, dan gergaji.
  • Selain itu adapula bahan pendamping dalam pembuatan pupuk organik yaitu air dan larutan EM4.
  • Untuk larutan EM4, kalian bisa mendapatkannya di toko pertanian, larutan ini sangat penting untuk mempercepat dan membantu proses pengomposan lebih mudah.
  • Sediakan kayu ataupun bambu dan juga terpal sebagai bahan utama dalam pembuatan media pengomposan.

Pembuatan Media Pupuk Kompos Dari Daun Kering

Salam cara membuat pupuk organik kalian harus membuat media pengomposan terlebih dahulu, untuk media pengomposan yang dibuat harus sesuai dengan standar dan berikut penjelasannya :

  • Pertama, lahan atau ruang sebagai tempat meletakkan media pengomposan, untuk lokasi sebaiknya kalian memilih tempat yang lembab dan tidak terkena sinar matahari langsung.
  • Usahakan juga lokasi mudah untuk dijangkau dan luas, ini mempermudah kalian dalam proses penjagaan nantinya.
  • Buatlah tempat berupa kotak dengan penutup di atasnya menggunakan bambu ataupun kayu dengan ukuran 1 x 2 x 1 m.
  • Setelah itu buatlah kantung pengomposan dari mulsa plastik hitam dengan ukuran yang sama dengan media.
  • Lubangi kecil-kecil bagian bawah plastik sebagai tempat penyaringan air, lubangi juga bagian samping plastik sebagai sirkulasi udara nantinya.
  • Selain plastik,kalin juga bisa menggunakan terpal kecil, ikatlah pada tiap ujung plastik ataupun terpal agar tidak jatuh dan agar lebih kuat.

Pengomposan Pupuk Kompos Dari Daun Kering

Langkah selanjutnya dalam cara membuat pupuk organik dari daun yaitu menyiapkan bahan utama, untuk bahan utama yang digunakan yaitu ada dua jenis daun berikut penjelasannya :

  • Jenis daun yang harus kalian siapkan yaitu daun basah dan kering, untuk daun basah yang harus disiapkan bisa jenis daun apapun.
  • Pastikan jenis daun basah merupakan jenis daun segar yang sudah tua namun belum kuning.
  • Selain daun basah, kalian juga harus menyiapkan daun kering, untuk daun kering bisa kalian dapatkan dari berbagai tempat, pastikan jenis daun yang kalian kumpulkan merupakan daun bersih.
  • Untuk banyaknya jenis daun yang kalian kumpulak sebanyak 1 : 3 antara daun basah dan daun kering.
  • Setelah semua terkumpul, masukkan dalam ember dan cincang daun kecil- kecil, untuk mempermudahnya, kalian bisa menggunakan gunting rumput ataupun sabit.
  • Siapkan tanah gembur atau humus yang akan digunakan sebagai pelapis nantinya.
  • Letakann sedikit tanah sebagai pelapis bagian tanah pada media pengomposan terlebih dahulu.
  • Setelah itu masukkan daun yang sudah dicincang dan lapisi atas daun dengan sedikit tanah.
  • Ulangi tahapan tersebut sampai daun yang kalian kumpulkan habis tak bersisa, padatkan daun dan tanah menggunakan sekop dan siramkan cairan EM4 yang sudah dilarutkan dengan air.
  • Langkah selanjutnya yaitu tutup bagian atas menggunakan plastik ataupun terpal dan tutup menggunakan penutup media dengan rapat lalu biarkan selama 6 minggu.
  • Selama 6 minggu, kalian harus menjaga kelembaban suhu serta sirkulais udara pada proses pengomposan.
  • Untuk itu kalian harus menyemprotkan sedikit air setidaknya seminggu sekali dan mengaduk kompos menggunakan cangkul ataupun sekop.
  • Pengadukan secara merata bermaksud untuk meratakan proses pengomposan.

Pengunaan Pupuk Kompos Dari Daun Kering

Pupuk organik dari daun sangat mudah digunakan selain itu pupuk juga lebih praktis, adapun cara penggunaan yang baik bagi tanaman kalian dan berikut penjelasanya :

  • Seperti halnya pupuk pada umumnya untuk menggunakan pupuk organik dari daun, kalian hanya perlu mencampurnya dengan tanah pada media tanam.
  • Pupuk organik dapat digunakan untuk berbagai macam tanaman, mulai dari tanaman pertanian, tanaman hias, dan buah.
  • Adapun ciri dari pupuk yang sudah jadi yaitu jika kalian membuka tutup media pengomposan maka tidak akan tercium bau busek, begitupun dengan tekstur pupuk yang menyerupai tanah.
  • Sebelum menggunakannya, kalian harus menyaringnya terlebih dahulu untuk memisahkannya dari kotoran ataupun pupuk yang menggumpal.

Kunci Sukses Proses Pembuatan Pupuk Kompos Dari Daun Kering

Kunci Sukses Proses Pembuatan Pupuk Kompos

Agar dapat mendapatkan hasil yang baik dalam proses pembuatan kompos, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:


Memperoleh Campuran Bahan Baku Yang Benar

Salah satu unci utama keberhasilan dalam mengerjakan operasi pembuatan kompos adalah bagaimana memperoleh kombinasi campuran bahan baku sedemikian rupa sehingga mendapatkan hasil akhir berupa kompos yang mempunyai perbandingan C dan N = 10 sampai dengn 12, dari hasil penelitian, telah diketahui bahwa terdapat 2 parameter penting dalam menentukan pemilihan bahan baku, yaitu:

  • Faktor kelembaban Bahan Baku.
  • Faktor C atau N ratio bahan baku.

Faktor Kelembaban Bahan Baku

Kandungan atau kelembapan air sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup mikroorganisme, sebagian besar mikroorganisme tidak dapat hidup apabila kekurangan air, jika kelembaban dibawah 40%, proses dekomposisi bahan organik akan melambat, jika kelembapan dibawah 20 persen, proses dekomposisi praktis dapat terhenti.

Akan tetapi jika kelembaban  60 persen, maka yang terjadi adalah keadaan anaerob tanpa oksigen, yang akan menyebabkan timbulnya aroma tidak sedap (masam), umumnya proses komposting menghendaki kelembaban ideal antara  50-60 persen, keadaan ini termasuk keadaan yang ideal untuk memulai proses pengomposan.


Faktor C atau N Ratio Bahan Baku

Dari sekian banyak unsur yang diperlukan oleh mikroorganisme yang medekomposisi bahan organik, carbon dan nitrogen adalah unsur yang paling penting dan menjadi faktor pembatas (disamping phospat).

Carbon adalah sumber energi dan merupakan 50 persen dari bagian massa sel microba, nitrogen merupakan komponen paling penting sebagai penyusun protein dan bakteri disusun oleh tidak kurang dari 50% dari biomasanya adalah protein, jadi bacteri sangat memerlukan nitrogen untuk mempercepat pertumbuhan.

Jika jumlah nitrogenya terlalu sedikit, berarti populasi bakteri tidak akan optimal dan proses dekomposisi kompos akan melambat, kebalikannya, seandainya jumlah N terlalu banyak, akan mengakibatkan pertumbuhan mikroba sangat cepat dan ini akan menyebabkan masalah pada aroma kompos, sebagai akibat dari keadaan anaerobik.

Pada saat keadaan seperti ini sebagian dari nitrogen akan berubah menjadi gas amoniak yang menyebabkan bau dan keadaan ini merugikan, karena menyebabkan nitrogen yang kita perlukan akan hilang.

Maka sebaiknya hati-hati dalam menangani bahan baku kompos, terutama bahan baku yang banyak mengandung nitrogen (biasa disebut bahan hijauan, seperti potongan rumput), terutama dalam mengatur proses suplai oksigennya.

Sebaiknya baha- bahan seperti ini diatur pencampurannya dengan bahan-bahan yang mengandung C (biasa disebut bahan coklatan tinggi, seperti limbah serutan kayu), pencampuran bahan baku yang mengandung C dan N sebesar 20 : 1 berdasarkan berat membuat keadaan kandungan unsur-unsur penyusun proses pembuatan kompos seimbang.

Oleh kerena itu untuk mendapatkan hasil akhir kompos yang mencapai perbandingan C atau N ratio 10 sampai dengan 12, dan mempunyai kandungan unsur hara yang tinggi, maka aturlah kelembaban bahan dasar 40 – 50 persen dan buatlah campuran bahan baku sedemikian rupa sehingga bahan baku kompos mempunyai nilai C berbanding N adalah 30 berbanding 1.


Ciri-Ciri Pupuk Kompos Yang Sudah Matang

Ciri-Ciri Pupuk Kmpos Yang Sudah Matang

Setelah semua proses pembuatan kompos dilakukan, mulai dari pemilihan bahan, pengadaan bahan, perlakuan bahan, penyusunan bahan, pencampuran bahan, pengamatan proses, pembalikan kompos sampai dengan jadi kompos, selanjutnya adalah pengetesan sederhana kepada kompos, apakah kompos yang dibuat tersebut telah menjadi baik ?  apa saja ciri-cirinya ?

Ciri-ciri kompos sudah jadi dan baik adalah:

  • Warna: warna kompos biasanya coklat kehitaman.
  • Aroma: kompos yang baik tidak mengeluarkan aroma yang menyengat, tetapi mengeluarkan aroma lemah seperti bau tanah atau bau humus hutan.
  • Jika dipegang dan dikepal, kompos akan menggumpal, apabila ditekan dengan lunak, gumpalan kompos akan hancur dengan mudah.

Penyimpanan Pupuk Kompos

Kompos yang telah jadi sebaiknya disimpan dalam 1 hingga 2 bulan agar dapat mengurangi unsur beracun, walaupun penyimpanan ini akan menyebabkan terjadinya sedikit kehilangan unsur yang diperlukan seperti nitrogen, tetapi biasanya kompos yang disimpan dahulu lebih baik, penyimpanan kompos harus dilakukan dengan hati-hati, terutama yang harus dijaga adalah:

  • Jaga kelembabannya jangan sampai <  20% dari bobotnya.
  • Jaga jangan sampai kena sinar matahari lansung (ditutup).
  • Jaga jangan sampai kena air atau hujan secara langsung (ditutup).
  • Jika hendak dikemas, pilih bahan kemasan yang kedap udara dan tidak mudah rusak, bahan kemasan tidak tembus cahaya matahari lebih baik.

Kompos ialah bahan yang apabila berubah, tidak dapat kembali dalam keadaan semula (Ireversible), apabila kompos mengering, unsur hara yang terkandung didalamnya akan ikut hilang bersama dengan air dan jika kompos ditambahkan air maka unsur hara yang hilang tadi tidak dapat kembali lagi.

Demikian juga dengan pengaruh air hujan, apabila kompos kehujanan, unsur hara akan larut dan terbawa air hujan, kemasan kompos sebaiknya bahan yang kedap adalah untuk menghindarkan kehilangan kandungan air, kemasan yang baik akan membuat kompos dapat bertahan sampai lebih dari 3 tahun.


Manfaat Pupuk Kompos Dari Daun Kering

  • Memperbaiki dan menjaga struktur tanah.
  • Menjadi penyangga ph tanah.
  • Menjadi penyangga unsur hara anorganik yang diberikan.
  • Membantu menjaga kelembaban tanah.
  • Aman dipakai dalam jumlah yang besar dan berlebih sekalipun.
  • Dan tidak merusak lingkungan.

Demikian sedikit pembahasan mengenai Cara Membuat Pupuk Kompos Sederhana Dari Daun Kering Dengan EM4! semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami.

Baca juga artikel lainnya tentang: