8 Cara Budidaya Ikan Kakap Putih Yang Mudah di Lakukan!

8 Cara Budidaya Ikan Kakap Putih Yang Mudah di Lakukan! – Kakap Putih adalah sejenis ikan yang bermigrasi dari keluarga Latidae di ordo Perciformes. Spesies ikan ini tersebar luas di wilayah Pasifik Barat India dan berkisar dari Asia Tenggara hingga Papua Nugini dan Australia utara. Ikan ini dikenal sebagai Pla Kapong di Thailand dan Barramundi di Australia. Ikan ini disebut oleh komunitas ilmiah internasional sebagai bass laut Asia (bass laut Australia) atau bass laut Australia. Ikan ini adalah salah satu aset akuakultur laut terkemuka di Indonesia.

Ikan ini memiliki bentuk tubuh memanjang dengan mulut besar, tetapi potongan ringan dan rahang atas yang memanjang hingga ke belakang mata. Tepi bawah tulang pipi (preoperculum) memiliki gigi dengan paku tajam di sudut-sudutnya. Penutup insang (penutup) memiliki lonjakan kecil dan sarung bergerigi di atas dasar sideline.

Ikan ini memiliki sisik ctenoid besar dan warna perak gelap atau terang tergantung pada lingkungan tempat tinggalnya. Dilihat dari arah melintang, ikan ini terlihat pipih dan kepalanya terlihat jelas cekung. Sirip tunggal di punggung dan perutnya runcing, sedangkan sirip kaleng di dadanya dan panggul tidak. Sirip ekor pendek dan bulat.

Berat maksimum ikan ini adalah sekitar 60 kg, sedangkan panjang tubuh rata-rata sekitar 0,6 hingga 1,2 m (2,0 hingga 3,9 kaki). Tubuh mereka dapat mencapai panjang 1,8 m (5,9 kaki), meskipun jumlah ikan yang ditangkap dalam ukuran ini mungkin jarang.

Ikan Kakap Putih adalah ikan darat (yang hidup di dasar sungai / laut) tempat ikan ini hidup di perairan pantai, muara, laguna, dan sungai di perairan yang bersih dan berawan, biasanya dalam kisaran suhu 26 hingga 30 ° C. ikan tidak menyebabkan migrasi meluas ke atau di antara sistem sungai yang akan mempengaruhi pembentukan perbedaan genetik antara ikan-ikan ini di setiap sungai di utara Australia. Kakap Putih adalah ikan yang banyak diminati baik air tawar maupun air asin.


Budidaya Ikan Kakap Putih

Klasifikasi Ikan Kakap Putih (Lates Calcalifer)

Kegiatan budidaya ikan kakap putih dapat dilakukan di kolam ikan atau di keramba apung di laut. Sejauh ini, menanam kakap putih di kolam bukan lagi teknologi baru. Keberhasilan usaha budidaya ikan kakap putih di kolam sangat ditentukan oleh pemilihan lokasi, persiapan kolam, pemilihan ikan kakap putih yang diisi, ukuran dan kepadatan stok benih, pemberian pakan dan pakan, pengenalan dan kontrol penyakit dan panen dan setelah panen.


Pemilihan Lokasi

Salah satu kegiatan yang sangat mempengaruhi keberhasilan ikan kakap putih yang diperbesar di kolam adalah pemilihan lokasi. Kesalahan lokasi dapat berakibat fatal bagi bisnis kakap yang sedang tumbuh. Ketika memilih lokasi kolam untuk budidaya kakap, aspek-aspek berikut harus diperhitungkan:

  • Lokasi tambak harus bebas banjir, tetapi air tanah harus dapat bersirkulasi dengan mudah.
  • Situs harus dilindungi dari efek berbagai kontaminan seperti logam berat, pestisida, minyak, sampah, dan limbah industri.
  • Lokasi tambak harus pada ketinggian tertentu untuk memfasilitasi pengelolaan air, terutama pendapatan dan pengeluaran. Lokasi tambak harus menerima air yang cukup selama pasang harian dan dapat dikeringkan pada saat air surut.
  • Kondisi tanah dapat menahan air sehingga tanah longsor tidak mudah. Tanah yang paling cocok adalah tanah liat yang dicampur dengan endapan dan pasir.
  • Fasilitas dan infrastruktur yang mudah didapat.

Lokasi tambak harus memenuhi persyaratan air fisik dan kimia, misalnya:

  • Salinitas 15 – 35 ppt.
  • suhu 25 – 32 ° C.
  • LAKUKAN> 5 ppm.
  • PH 5-8.
  • Air amonia dan nitrit <0,1 ppm.

Konstruksi Kolam

Setelah menemukan lokasi bisnis yang memenuhi persyaratan, kegiatan selanjutnya adalah membangun kolam. Konstruksi kolam tempat kakap putih ditanam harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ada. Kesalahan desain nantinya bisa serius. Secara keseluruhan, konstruksi tambak yang cocok untuk menanam kakap putih tidak berbeda secara signifikan dari konstruksi tambak untuk budidaya udang. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika membangun kolam untuk memperbesar Kakap Putih adalah:

  • Petak besar tidak boleh lebih dari 3000 meter. Petak besar terkait erat dengan pasokan benih, pemberian makan, dan panen.
  • Bendungan tambak ikan harus sangat kuat, karena waktu pengembangbiakan kakap putih (6-8 bulan) bisa selama 12 bulan.
  • Kedalaman kolam minimal 1 meter (kedalaman kolam yang disarankan 1,5 meter)
  • Kolam dasar dapat dibuat datar / miring seperti ladang udang atau caren (yang membuat panen lebih mudah).
  • Gerbang air masuk dan keluar umumnya dapat dibuat seperti kolam udang.

Persiapan Kolam

Kegiatan persiapan tambak yang harus dilakukan sebelum mendistribusikan benih Kakap Putih adalah:

  • Pengeringan parsel, seperti yang umum dalam budidaya udang.
  • Batasi lantai kolam untuk menjaga pH tanah stabil (coba pH 5-7).
  • Pemupukan tidak penting karena plankton tidak mempengaruhi pertumbuhan Kakap Putih. Di kolam di mana airnya sangat jernih, pemupukan diperlukan untuk menumbuhkan plankton sampai kecerahan air dipertahankan dalam kisaran + 40 cm.

Perawatan Benih

Budidaya kolam kakap putih bekerja dengan baik dalam hal kelangsungan hidup yang cepat dan tinggi jika pemilihan benih yang ditanam cukup dan kepadatan tebar sesuai. Pemilihan jenis kakap putih yang didistribusikan di tambak memiliki dampak besar pada keberhasilan upaya ekspansi yang telah dilakukan. Kesalahan dalam pemilihan benih ikan dapat menyebabkan kerugian besar.

Biji kakap putih dengan panjang 2,0 hingga 4,0 cm, baik dari tangkapan alami maupun dari tempat penetasan, pertama-tama harus ditaburkan di tangki beton, di petak atau di waring nilon hingga mencapai dimensi (5,0 hingga 10,0 cm) agar dapat diubah ke dalam bentuk yang diperbesar sampai mencapai ukuran konsumsi. Pemisahan dalam tangki beton dengan sirkulasi yang cukup (> 200% per hari) dapat terjadi dengan kepadatan 5.000 – 10.000 orang / m2. Mencapai ukuran batang pohon (5-10.0 cm) membutuhkan waktu sekitar 60 hari.

Pemisahan dengan barang nilon dapat dilakukan dengan ukuran barang (1 x 1 x 1,5 m). Dari pengamatan TK, waring nilon dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada taman kanak-kanak di bak beton. Kepadatan penyimpanan dalam waring adalah 10.000 hingga 20.000 individu per M 3 dengan ukuran benih yang sama (2,0 hingga 4,0 cm). Taman kanak-kanak ini biasanya dilakukan di laut atau bisa juga dilakukan di kolam yang cukup dalam (+ 1,5 m). Apa yang harus diperhitungkan selama masa TK, kegiatan evaluasi (klasifikasi ukuran) seringkali harus dilakukan. Ini karena sifat kanibal kakap.

Pembesaran Kakap Putih bekerja dengan baik dalam hal pertumbuhan yang cepat dan kelangsungan hidup yang tinggi jika ukuran stocking disesuaikan dengan kepadatannya. Selain itu, biji kakap putih yang ditaburkan harus benar-benar sehat. Kepadatan benih kakap putih ukuran 5,0 – 10,0 cm di kolam tidak boleh lebih dari 5.000 individu / m2.

Benih yang ditaburkan harus berkualitas sangat baik. Sifat-sifat benih berkualitas baik adalah sebagai berikut:

  • Satu ukuran
  • Tidak cacat fisik
  • Bebas dari penyakit
  • Tenang dan jangan membuat gerakan tidak teratur atau bersemangat, tetapi bergeraklah dengan aktif saat Anda tertangkap
  • Dapatkan jawaban yang bagus
  • Timbangan cahaya
  • Tandai mata yang cerah
  • Libra, sirip lengkap
  • Jika diberi makan, ia akan diserang dengan cepat, tetapi jika tidak disuapi, posisinya akan menyebar.

Pemberian Pakan

Pada awal pemeliharaan, Kakap Putih biasanya tidak menyukai makanan mati yang diberikan, karena makanan biasanya berupa ikan kecil di sekitarnya. Namun, ini tidak berarti bahwa Kakap Putih tidak dapat dilatih untuk memakan makanan mati. Kakap Putih biasanya ingin makan makanan mati dalam 2-3 minggu.

Pakan yang biasanya diberikan saat membesarkan Kakap Putih adalah ikan tongkol yang baru ditangkap seperti Lemuru, Selar dan Tamban. Ikan jenis ini mengandung banyak protein dan sedikit lemak. Komposisi kimia dari berbagai jenis ikan sampah ditunjukkan pada Tabel 1. Ikan sampah dapat disediakan segar atau dalam bentuk silase. Selain ikan sampah, Kakap Putih juga dapat menerima pakan buatan dalam bentuk pelet (saat ini hanya Comfeed yang memproduksinya).

Dosis pemberian pakan tergantung pada umur / ukuran ikan. Pada saat TK, beri makan adlibitum (sampai penuh dan Anda tidak ingin lagi makan). Pada fase pembesaran, bagaimanapun, pakan dapat diberikan dengan dosis 3-5% TBW. Pemberian makanan harus selalu dilakukan di tempat tertentu. Makanan yang cukup diberikan dua kali sehari, di pagi hari + 6.30 pagi dan di malam hari + 4.30 malam Pemberian makan bisa dilakukan secara bertahap sampai habis. FCR untuk pakan ikan biasanya dalam kisaran 1: 5-6, sedangkan untuk pakan pelet menurut informasi FCR itu dalam kisaran 1: 2-3.


Pemeliharaan lingkungan Kolam

Selama masa pemeliharaan, media yang digunakan untuk mengangkat kakap putih harus terus dimonitor untuk memenuhi kebutuhan ikan. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa berbagai aspek harus dipertimbangkan ketika mengelola media pemeliharaan:

  • sirkulasi air. Selama masa pemeliharaan, sirkulasi air harus dilanjutkan agar air di kolam selalu segar. Sirkulasi air harus setidaknya 10% dari total volume kolam setiap hari.
  • Coba pertahankan kecerahan air + 30-40 cm. Jika air di kolam terlalu jernih (> 50 cm), kakap putih tidak mau makan, dan jika terlalu keruh (<20 cm).

Pengendalian Penyakit

Pengenalan dan pengendalian berbagai jenis penyakit dan parasit akan mendukung kelangsungan hidup dan meningkatkan produksi. Pengenalan kualitas lingkungan yang cermat dapat membantu memprediksi kejang dini. Kepadatan stocking tinggi, kualitas pakan rendah dan kualitas benih rendah adalah beberapa penyebab penyakit kakap putih.

Terjadinya suatu penyakit menandakan sistem biologis yang terganggu, di satu sisi ikan menjadi lemah dan di sisi lain patogen berkembang lebih cepat. Penyakit, yang terutama mempengaruhi kakap putih yang dibudidayakan dalam kultur, disebabkan oleh parasit krustasea, trematoda, protozoa dan bakteri.


  • Parasit krustasea

Ada dua jenis parasit yang biasa menyerang kakap putih, yaitu jenis Nerocila sp. dan Argulus sp. Nerocila terutama mempengaruhi ikan melalui insang dan mulut ikan bagian dalam, sementara Argulus menyerang ikan di insang dan di seluruh tubuh. Ikan yang terinfestasi nerocila mengalami kerusakan insang sampai menjadi kecokelatan dan mengurangi nafsu makan, sementara ikan yang terinfeksi argulus terangsang oleh gerakan dan nafsu makan berkurang dan dapat melukai tubuh ikan jika terluka parah. Upaya pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan formalin pada 100ppm selama + 30 menit atau untuk merendam ikan dalam air tawar selama 5-15 menit. Pencegahan yang bisa ditujukan adalah restorasi lingkungan kolam yang baik.


  • Parasit cacing (trematoda)

Jenis cacing yang sering menyerang White Snapper adalah Diplectenum sp. Cacing ini terutama menyerang ikan di insang dan organ dalam seperti usus dan gonad (Chong dan Chao, 1986). Gejala yang terjadi pada Kakap Putih yang terkena penyakit ini termasuk berkurangnya nafsu makan, warna tubuh pucat, dan peningkatan produksi lendir. Ikan cenderung menggosok tubuh mereka ke dinding kolam dan berenang di permukaan air, terengah-engah dengan tutupnya terbuka.

Upaya pengendalian yang dapat dilakukan adalah:

  • Rendam ikan dalam larutan formalin pada 100 ppm selama 30 menit dan ulangi selama 3 hari berturut-turut.
  • Rendam ikan dalam larutan formalin 25 ppm + 0,15 ppm hijau perunggu selama 2 jam.
  • Rendam ikan dalam air tawar.

  • Penyakit protozoa

Ada dua jenis penyakit kakap putih akibat serangan protozoa, yaitu cryptocaryoniasis dan brooklynelliasis. Cryptocaryoniasis disebabkan oleh Cryptocaryon irritans, sedangkan rooklynelliasis disebabkan oleh Brooklynela sp. Gejala yang ditunjukkan oleh kehadiran kedua jenis penyakit ini adalah kelesuan pada ikan, mata kabur, sisik longgar, pendarahan di kulit (hemoraghe), peningkatan produksi lendir dan pembusukan sirip.

Itu dapat dikontrol oleh:

  • Rendam ikan dalam larutan formalin pada 100 ppm selama 30 menit dan ulangi selama 3 hari berturut-turut.
  • Rendam ikan dalam larutan hijau malachite 0,5 ppm selama 30 menit
  • Rendam ikan dalam larutan formalin 25 ppm + 0,15 ppm hijau perunggu selama 2 jam
  • Jika gejalanya ringan, Anda dapat merendam ikan di air tawar selama 10-15 menit.

  • Bakteri Myxobacter, Pseudomonas sp. dan cocci gram

Serangan bakteri ini biasanya merupakan penyakit sekunder karena serangan parasit dalam arti bahwa penyakit ini terjadi setelah serangan parasit sebelumnya. Sebagai akibat dari serangan bakteri ini, sirip umumnya rusak, sehingga penyakit yang disebabkan oleh serangan bakteri juga disebut sebagai penyakit busuk sirip bakteri. Itu dapat dikontrol oleh:

  • Rendam ikan dalam larutan nitrofurazon 15 ppm selama 4 jam.
  • Rendam ikan dalam larutan kloramfenikol 50 ppm selama 2 jam.
  • Rendam ikan dalam larutan acriflavin 100 ppm selama 1 menit.

Panen dan pasca panen

Ukuran panen dapat disesuaikan dengan permintaan pasar. Biasanya ukuran yang diinginkan oleh pasar (ukuran konsumsi / ukuran emas) adalah 0,5 hingga 0,75 kg per ikan. Waktu pemeliharaan untuk mencapai ukuran konsumsi (500 – 750 gram) harus diperhatikan selama 5-7 bulan. Selama periode pemeliharaan, pemilihan ukuran harus dilakukan mulai bulan kedua dan seterusnya untuk mengurangi fluktuasi ukuran ikan atau untuk mencapai ukuran tanaman yang relatif sama.

Kakap putih biasanya dipanen dengan cara dipetik. Tingkat pertumbuhan kakap putih tidak seragam selama periode budidaya. Pada panen pertama, Anda biasanya akan menerima ikan dengan ukuran konsumsi + 70% dari total ikan. Sisanya, yang belum mencapai ukuran konsumsi, akan didistribusikan kembali ke plot lain untuk dipertahankan lagi.

Pemanenan dapat dilakukan dengan jaring khusus (jaring berbentuk seperti pukat) atau gembala (“dicrikite”), yang dikumpulkan di lokasi tertentu untuk seleksi lebih lanjut. Panen harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak banyak kerusakan. Menangani tanaman juga harus sangat hati-hati.

Demikian sedikit pembahasan mengenai 8 Cara Budidaya Ikan Kakap Putih Yang Mudah di Lakukan! semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂

Baca juga artikel lainnya tentang: