Cara Budidaya Jamur Tiram Putih di Rumah Agar Cepat Panen

Cara Budidaya Jamur Tiram di Rumah – Ada banyak sekali varietas jamur Tiram (Pleurotus ostreatus), mulai dari varietas Jamur Tiram, Jamur Kancing, Jamur Shiitake, Jamur Merang, Jamur Kuping. Masing-masing jamur tentu memiliki keunikan tersendiri.

Bahkan pertmintaan akan jamur tiram ini selalu tinggi dipasar, karena jamur ini disukai oleh semua kalangan masyarakat. Selain itu, budidaya jamur tiram saat ini bukan lagi bisnis yang asing di telinga kita. Budidaya jamur tiram sangat layak untuk dilakukan didaerah yang beriklim tropis seperti Indonesia. Ada 2 tahap utama dalam kegiatan budidaya jamur tiram.

Tahap pertama ialah membuat media tanam (Baglog) dan merawat bibit jamur ke dalam media tanam tersebut. Sehingga media tanam tersebut ditumbuhi miselium yang berwarna putih seperti kapas. Tahap kedua ialah menumbuhkan miselium tersebut menjadi daging buah.

Nama latin jamur tiram ialah Pleurotus ostreatus, termasuk kelompok Basidiomycota. Dikatakan jamur tiram karena bentuk tajuknya serupa dengan kulit tiram. Berwarna putih dengan bentuk setengah lingkaran. Kadang kala, kita kepikiran untuk mengerjakan sesuatu yang dapat menjadi penghasilan tambahan di dalam rumah. Tanpa melakukan hal yang tidak terlalu ribet, namun juga dapat bermanfaat untuk diri kita sendiri.


Cara Budidaya Jamur Tiram Putih di Rumah

Panduan Lengkap Cara Budidaya Jamur Tiram Putih Untuk Pemula

Budidaya jamur tiram bisa menjadi salah satu usaha rumahan yang cukup menarik. Mengapa? Karena jika dilihat di era sekarang bagaimana online shop menjamur dimana – mana, admin rasa untuk memasarkan hasil produksi kita cukup mudah. Mungkin, budidaya jamur tiram cocok untuk anda lakukan dirumah.

Karena untuk membudidayakan jamur tiram anda tidak perlu mempunyai pengetahuan apa – apa tentang budidaya. Dengan memanfaatkan ruang kosong dirumah anda misalnya. Dalam tulisan ini akan, saya akan mengulas langkah-langkah yang harus kalian dipersiapkan untuk memulai budidaya jamur tiram putih.


Memilih Bibit Jamur Tiram yang Baik

Pilih bibit jamur yang bagus agar jamur Tiram yang akan dihasilkan nantinya akan bagus pula.  Ada saja petani jamur Tiram yang kurang memperhatikan hal ini, yang berakibat miselium tidak dapat tumbuh dengan baik sehingga hasil panen jamur Tiram pun tidak sesuai keinginan.

Untuk memperoleh bibit jamur Tiram yang terbaik, anda dapat melakukan 2 cara ini yaitu:

  • Membuat sendiri bibit murni hingga mendapatkan hasil bibit F1.
  • Membeli bibit dari penyedia bibit jamur Tiram yang terpercaya kualitasnya.

Namun, bila kita masih baru memulai usaha ini sangat disarankan untuk membeli bibit jamur Tiram yang akan dibudidayakan.

  • Pilihlah bibit jamur tiram dengan BER berkisar 75%.
  • Pastikan miselium tersebut berwarna putih dan telah tumbuh secara merata dimedia tumbuh.
  • Pastikan bibit tersebut belum kadaluarsa.
  • Minta pendapat dengan petani jamur tiram yang sudah berhasil mengenai pemilihan bibit yang bagus.

Menyiapkan Kumbung

Rumah jamur atau Kumbung ialah tempat untuk membudidayakan jamur tiram. Kumbung kebanyakan berupa sebuah bangunan, yang diisi dengan rak-rak untuk menempatkan baglog. Bangunan tersebut harus terjaga suhu dan kelembabannya.

Kumbung kebanyakan terbuat dari bambu atau kayu. Dinding kumbung dapat dibuat dari anyaman bamboo dan atapnya terbuat dari genteng. Jangan menggunakan atap dari seng atau asbes, karena atap tersebut tidak dapat menjaga suhu dan kelembapan kumbung. Untuk bagian lantainya tidak diplester, agar air yang digunakan untuk menyiram jamur dapat meresap dengan cepat.

Di dalam kumbung  juga dilengkapi dengan berbagai rak kisi-kisi bertingkat. Rak bertingkat tersebut fungsinya untuk menyusun baglog agar rapi. Rangka rak dapat dibuat dari besi, kayu atau bambu. Rak diletakkan secara berjajar, antara rak satu dengan yang lain dan dipisahkan oleh jalan untuk perawatan.

Untuk ketinggian ruang antar rak sebaiknya tidak kurang lebih dari 40 cm, rak dapat menjadi dibuat 2-3 tingkat. Panjang setiap ruas rak 1 meter dan Lebar rak tak lebih dari 40 cm. Dengan ruas rak sebesar ini dapat memuat 70-80 baglog. Jumlah rak disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.

Sebelum baglog ditaruh dalam kumbung, sebaiknya lakukan persiapan ini terlebih dahulu. Berikut langkah-langkahnya:

  • Bersihkan kumbung dan rak-rak dari kotoran.
  • Lakukan penyemprotan dengan fungisida di bagian dalam kumbung dan pengapuran.
  • Diamkan kumbung selama 2 hari.
  • Setelah bau obat hilang, masukkan baglog yang sudah siap untuk digunakan.

Cara Membuat Baglog

Berikut ini bahan yang dibutuhkan untuk mendapatkan 100 buah log:

  • Ampas tebu dan serbuk gergaji 10,5 kg.
  • Tepung jagung 0,6 kg.
  • Dedak halus 21 kg.
  • TSP 1 kg.
  • Kapur 3 buah.
  • Beri air secukupnya, dengan kandungan air 60% dan pH media ukur.

Berikut ialah cara membuat baglog:

  • Campur semua bahan di atas sesuai dengan takaran dalam wadah baskom plastik.
  • Lalu aduk bahan yang sudah di campur tersebut secara merata.
  • Perhatikan jangan sampai muncul gumpalan.
  • Bahan yang sudah diaduk lalu masukan ke dalam kantong Palstik dengan ukuran 20 x 35 cm dan ketebalan sekitar 0,5 cm.
  • Bahan tersebut harus dipadatkan supaya log berbentuk bulat.
  • Pengisian bahan lebih baik tidak terlalu penuh, sisakan sekitar 15 cm agar lebih mudah ketika di ikat.
  • Berat log yang bagus ialah 1,2 Kg, jangan lupa timbang log.
  • Lipat keluar sisa pada ujung plastic dalam lingkaran cincin, kemudian ikat pada bagian mulut plastik menggunakan karet tahan panas.
  • Tutup mulut log tersebut dengan kapas lalu tutup kembali dengan bahan kertas, kemudian diikat kembali menggunakan karet.
  • Kukus Baglog tersbut selama 12 jam.
  • Waktu pengukusan dihitung ketika air dalam drum mulai mendidih.
  • Jika pengukusan telah selesai, baglog kemudian di angkat dari drum.
  • Selanjutnya diamkan baglog selama 8 jam dalam ruangan tertutup.

Proses Fermentasi

Setelah Anda selesai membuat baglog, Anda tidak dapat langsung menanamkan benih jamur tiram dibaglog. Namun anda harus menunggu proses fermentasi selama 5-10 hari tergantung keadaan cuaca. Hal ini bertujuan agar proses pelapukan cepat terjadi pada media tanam. Selama proses fermentasi, suhu media tanam akan terus meningkat hingga mencapai 70⁰C.

Setiap hari Anda harus membalikan baglog untuk meratakan proses pelapukan. Sebenarnya proses fermentasi ini bermanfaat untuk mempercepat proses pelapukan dan juga membunuh jamur liar yang dapat menjadi hama. Jangan lupa untuk mengecek proses fermentasi setiap hari. Karena ketika warna media tanam berubah menjadi warna coklat kehitaman, maka media tanam tersebut sudah siap.


Proses Sterilisasi

Setelah proses fermentasi selesai, maka saatnya baglog dimasukkan ke dalam kantong plastik jenis polipropilen. Kemudian, baglog tersebut dipadatkan lagi hingga terbentuk seperti botol. Lalu bagian atas plastik atau leher kantong plastik dipasangi cincing atau ring dan disumpal dengan kapas, kemudian dipasang penutup baglog agar air tidak masuk ke dalam baglog.

Setelah baglog siap, kalian bisa memulai proses sterilisasi dengan cara mengukusnya. Alatnya pun cukup mudah, kalian dapat menggunakan drum. Pada intinya, proses ini menggunakan panas uaip air yang memiliki suhu sekitar 95 – 110⁰C dalam waktu 8 – 10 jam.

Yang perlu kalian perhatikan adalah api tungku agar tetap stabil, jangan terlalu panas atau dingin, apalagi sampai mati. Jika sudah, wadah dari pengukus dibuka dan didiamkan selama 5 jam agar suhu dari baglog menjadi stabil kembali.


Proses Inokulasi

Jika media tanam yang sudah disterilisasi pindahkan ke ruang khusus bernama inokulasi dan didiamkan selama 24 jam untuk mengembalikan suhu baglog normal seutuhnya. Karena mungkin saja suhu permukaan baglog sudah normal namun suhu di dalamnya masih panas.

Ruangan inokulasi harus bersih dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Karena fungsi dari ruangan inokulasi ialah untuk meminimalisir baglog dari tumbuhnya spora pathogen atau bakteri lainnya.


Proses Inkubasi

Nama lain dari proses inkubasi ialah pemeraman, yang berfungsi untuk menumbuhkan miselium. Ruang inkubasi biasanya mempunyai suhu berkisar 24 – 29⁰C dengan kelempaban mencapai 90 – 100%, cahaya 500 – 1.000 lux dan sirkulasi udara yang baik.

Kalian mungkin sedikit dibuat bingung dengan istilah – istilah yang baru kalian dengar, maka dari itu kalian harus membaca banyak sekali artikel sebagai referensi dengan tujuan acuan kalian dalam budidaya jamur tiram ini. Proses inkubasi ini biasanya berlangsung selama 15 – 30 hari sesuai kebutuhan dan kondisi keadan cuaca. Dan seharusnya miselium sudah tumbuh separuh dari bagian baglog. Apabila miselium sudah memenuhi baglog, itu tandanya baglog sudah siap untuk dimanfaatkan.


Cara Menanaman Bibit Jamur

Berikut ini panduan cara menanam bibit jamur:

  • Harus dilakukan dengan cepat, namun tetap teliti.
  • Log yang sudah ditanamkan bibit tersebut ditutup kembali menggunakan kapas.
  • Sendok yang digunakan harus distreilkan menggunakan api dari lampu spirtus.
  • Berikan 3 bibit dalam sendok makan disetiap satu log media.
  • Buka karet, kertas penutup, dan juga kapas penutup Log.
  • Agar lebih mudah dalam proses penanaman bibit, baglog yang akan diinokulasi diletakan dekat dengan tangan kiri.
  • Pakailah sarung sarung tangan dalam menyemprotkan ruangan
  • Semprot isi ruangan secara merata menggunakan alcohol 95%
  • Penanaman bibit harus di lakukan pada ruangan tertutup
  • Log yang sudah di tanami dengan bibit letakan pada Rak.
  • Diamkan sampai seluruh baglog tersebut ditumbuhi miselium dengan sendirinya.
  • Jika seluruh baglog ditumbuhi miselium, tutup kapas dan cincin dibagian atas baglog tersebut dibuka.
  • Agar kelembaban terjaga, semprotkan sprayer pada setiap Log.
  • Bisa dilihat jika jamur tiram tumbuh dengan mekar dan lebar, tandanya sudah siap dipanen.

Menyiapkan Baglog

Media tanam untuk menaruh bibit jamur tiram ialah baglog. Bahan utama baglog ialah serbuk kayu, karena jamur tiram termasuk jamur kayu. Baglog dibungkus menggunakan plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujungnya dilubangi. Pada lubang tersebut benih jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar. Pada usaha budidaya jamur tiram dengan skala besar, petani jamur biasanya memproduksi baglog sendiri.

Namun untuk petani pemula, atau petani dengan modal minim biasanya meminta baglog dari petani lain. Untuk saat ini, baglog jamur tiram yang berbobot berkisar 1 kg dijual dengan harga Rp. 2.000-2.500. Bila kalian ingin memproduksi sendiri silahkan baca keatas bagian artikel ini karena sudah diberikan petunjuk cara membuat baglog untuk budidaya jamur.


Cara Menyusun Baglog

Cara Menyusun Baglog Budidaya Jamur Tiram Putih

Langkah selanjutnya ialah teknik menyusun baglog, anda dapat menyusun baglog secara vertikal dimana lubang baglog mengarah keatas atau mengarah kesamping. Kedua cara ini memiliki keunggulan masing-masing. Baglog yang ditata secara horizontal lebih aman dari siraman air. Jika penyiraman air secara berlebihan, air tidak akan masuk ke dalam baglog. Selain itu, untuk pemanenan juga lebih mudah.


Mencegah Hama Pada Jamur Tiram

Perawatan baglog jamur tiram tidak dapat mencegah datangnya hama. kalian tidak akan pernah bisa memprediksikan kapan dan dimana hama akan menyerang tanaman jamur tiram kalian. Yang bisa kalian lakukan adalah mencegahnya.


  • Faktor Lingkungan

Lingkungan adalah faktor utama yang dapat menimbulkan hama dan penyakit. Untuk mencegahnya, kalian bisa melakukan penyemprotan formalin didaerah sekitar kumbung secara teratur.


  • Ulat

Salah satu hama perusak jamur tiram ialah ulat. Ulat dapat timbul karena kumbung terlalu lembap, kotor dan kurang terawat. Cegahlah munculnya ulat dengan selalu membersihkan kumbung dan rak jamur setiap hari. Angkat sisa-sisa bonggol jamur yang tidak dapat dipanen. Bersihkan juga jamur-jamur kecil yang tidak dinginkan tumbuh disekitar jamur tiram kalian.

Perlu kalian ketahui, hama ulat sering muncul apabila memasuki musim hujan. Saat itu kelembapan udara sangat tidak stabil, sehingga kumbung mudah menjadi basah. Cara mencegahnya yaitu dengan membangun sirkulasi udara yang baik didalam kumbung.


  • Kepik

Kepik adalah hama lain yang menyerang jamur tiram sama seperti ulat. Hama kepik ini timbul karena adanya benih jamur yang masih tertanam di baglog. Kepik juga dapat mendatangkan hama ulat. Pencegahannya, yakni dengan selalu membersihkan kumbung, dan menyemprotnya dengan formalin dan jangan membuat kumbung terlalu dekat dengan kandang ternak. Yang paling penting ialah selalu menjaga kebersihan kumbung  dan rak agar hama tidak muncul.


Panen Jamur Tiram

Apabila baglog yang digunakan pada dasar permukaannya telah tertutup secara sempurna dengan miselium, biasanya dalam 1-2 minggu jamur akan tumbuh dan bisa dipanen. Baglog jamur dapat dipanen 5-8 kali, apabila perawatannya baglog secara baik.

Baglog yang mempunyai bobot berkisar 1 kg akan menghasilkan jamur tiram sebanyak 0,7-0,8 kg/baglog. Setelah baglog tidak dapat digunakaan lagi sebaiknya dijadikan bahan pupuk kompos saja agar bermanfaat untuk tumbuhan. Pemanenan dilakukan terhadap jamur tiram yang sudah mekar dan membesar. Tepatnya bila ujung-ujungnya telah terlihat meruncing. Namun tudungnya belum pecah warnanya masih putih bersih.

Bila waktu panen lewat setengah hari saja maka warna jamur menjadi agak kuning kecoklatan dan tudungnya mulai pecah. Bila sudah terjadi seperti ini, jamur akan cepat layu, tidak tahan lama dan paling buruk jamur bisa busuk. Jarak panen pertama dengan panen berikutnya berkisar 2-3 minggu.


Proses Pemasaran Jamur Tiram

Tahapan terakhir dalam usaha budidaya jamur tiram ialah proses pemasaran. Pemasaran hasil budidaya ini tidak harus menjualnya ke pasar saja, menjadi salah satu pemasok utama dibidang kuliner juga sudah cukup bagus. Atau kalau Anda ingin membuat produk olahan dari usaha budidaya jamur tiram Anda juga akan memberikan nilai lebih.

Hanya saja kalian membutuhkan tenaga, waktu dan modal yang cukup besar. Ada banyak sekali pengusaha budidaya jamur tiram yang memanfaatkan peluang seperti ini agar omset naik. Yang terpenting kalian harus rajin promosi dan nimbrung diantara sesama pengusaha jamur tiram agar mendapatkan ide dan koneksi baru. Pelajari juga cara packing karena jamur ini terkenal cepat layu.


Tips Budidaya Jamur Tiram Putih

Nah budidaya jamur tiram ternyata gampang kan? iya gampang sekali jika kalian mau belajar dan tekun. Admin akan rangkum tips budidaya jamur tiram disini:

  • Bertemanlah dengan petani jamur tiram lainnya, berguru kepada yang berpengalaman, Ini akan menghemat waktu anda sangat banyak.
  • Persiapkan modal yang cukup, kalian bisa menggunakan lahan kosong sendiri untuk menghemat uang atau membuat kumbung.
  • Buatlah baglog yang baik, jangan terlalu rapat dan jangan juga terlalu longgar.
  • Perhatikan juga arah angin.
  • Jika kalian ingin beli baglog, pilihlah berbahan bagus dan miseliumnya sedikit.
  • Rawat baglog anda dengan baik.
  • Diamkan baglog dulu 5 hari setelah disusun, lalu buka cincinnya.
  • Cegah hama yang bakal muncul, dan juga jaga kebersihan dan sirkulasi udara.

Sebenarnya budidaya jamur tiram ini termasuk mudah, bagian yang tersulit yaitu hanya pada pembuatan baglog nya (media tanam jamur) yang berguna untuk wadah jamur tersebut.

Tentunya kita tidak perlu repot repot untuk membuat baglog sendiri, kita tinggal membeli ke orang lain saja dan untuk kalian yang penasaran yang ingin membuat baglog sendiri kalian bisa melihat bagian atas artikel ini.

Demikian sedikit pembahasan mengenai Cara Budidaya Jamur Tiram Putih di Rumah Agar Cepat Panen semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada yang lainnya agar lebih bermanfaat lagi. Kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami.

Baca juga artikel lainnya tentang: