11 Cara Budidaya Ikan Patin di Kolam Beton Untuk Pemula!

11 Cara Budidaya Ikan Patin di Kolam Beton Untuk Pemula! – Ikan patin adalah jenis ikan air tawar yang banyak diminati sebagai ikan hias dan juga untuk dikonsumsi. Ikan patin juga termasuk dalam kelompok ikan lele atau catfish yang sudah menjadi produk unggulan ikan air tawar sebab memiliki pelanggan yang luas baik dalam negri maupun luar negeri.

Untuk membudidaya ikan patin tersebu tergolong sangat mudah dilakukan sebab merupakan jenis ikan yang mudah untuk dipelihara seperti kolam dengan air menggenang atauair yang tidak mengalir serta memiliki kadar oksigen yang sedikit.

Ikan Patin juga termasup jenis ikan yang responsif pada pemberian makan tambahan dimana dalam budidaya hanya memerlukan waktu sekitar 6 bulan sudah dapat di panen dengan ukuran panjang sekitar 35 sampai 40 cm.


Cara Budidaya Ikan Patin di Kolam Beton

√ Cara Budidaya Ikan Patin di Kolam Beton Untuk Pemula

Untuk membudidaya ikan patin tersebut  juga bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti di kolam tembok, kolam tanah, kolam terpal dan lain sebagainya. Khusus untuk pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan cara – cara untuk membudidayakan ikan patin di kolam tembok yang bisa kalian gunakan sebagai tambahan referensi.


  • Persiapan Lahan

Untuk taktik awal cara memelihara ikan patin di kolam tembok, maka yang harus kalian lakukan adalah menyediakan kolam tembok yang merupakan jenis kolam permanen.

Ada beberapa cara yang harus dipertimbangkan ketika memilih lahan untuk membudidaya ikan patin di dalam kolam tembok, seperti:

  • Pilih lah lahan yang datar dan hindari membuat kolam di lokasi yang terjal.
  • Pertimbangkan untuk memilih lahan yang luas sehingga semua kegiatan budidaya bisa dilaksanakan dalam wilayah yang sama/ berdekatan.
  • Pastikan tempat tersebut tidak banjir dan bukan tempat yang rawan karena bisa berbahaya untuk budidaya yang kalian jalani.
  • Hindari memilih tempat budidaya yang dekat dengan ladang tanaman.
  • Pilih lah lahan yang lebih rendah dari sumber air sehingga dapat mengurangi biaya isi kolam dengan air sebab gravitasi dapat mengisi air tanpa memerlukan biaya khusus.
  • Pastikan alat transportasi juga tersedia sehingga dapat memasarkan perolehan budidaya dengan efektif dan cepat.

  • Jenis Kolam Tembok

Jenis tanah ini dapat dikatakan paling baik karena dapat menahan massa air yang besar sehingga tidak dapat dengan mudah bocor dan kuat untuk menahan dinding kolam tembok. Untuk kemiringan tanah yang baik adalah antara 3% hingga 5% agar dapat  lebih mudah mengeringkan kolam dengan gaya gravitasi. Untuk jenis kolam tembok budidaya ikan patin terdiri dari 2 jenis yaitu kolam tembok beton gali/ tanam dan juga kolam tembok beton tipe permukaan.

  • Tipe tanam/ gali: Disesuaikan dengan sumber air yang digunakan, yang dibangun jika menggunakan sumber air sungai dengan situasi lebih rendah dari tekstur lahan.
  • Tipe permukaan: Umumnya dibuat pada lahan halaman yang sudah dikeraskan namun harus menyediakan  biaya tersendiri  jika memang harus menggali tanah. Untuk sumber air bisa mengenakan air sumur bor atau sumur gali.

  • Persiapan Kolam Budidaya

Apabila kalian mengenakan di kolam tembok/kolam beton/kolam semen, anda harus melakukan beberapa persiapan. Apabila kolam yang akan dipakai kolam baru atau kolam lama, jika kolam baru tidak ada syarat khusus yang harus dilakukan, sedangkan jika anda memakai kolam lama, kalian harus melaksanakan beberapa persiapan diantaranya yaitu bersihan kolam dari bermacam-macam kotoran yang ada.

Kalian dapat melakukan penyemprotan tembok atau dinding kolam dengan menggunakan cairan formalin yang dilarutkan dengan air, selanjutnya kalian dapat mengisi kolam dengan air setinggi 40-50 cm. Kemudian kalian taburkan larutan kalium permanganat secara rata dan diamkan air kolam selama 2 sampai 5 hari.


  • Memilih Calon Induk Siap Pijah

Induk patin yang akan dipijahkan sebaiknya kalian pelihara terlebih dahulu secara khusus dengan cara pemeliharaan intensif. Selama pemeliharaan tersebut, induk ikan patin diberi makan yang memiliki kandungan protein yang tinggi dan juga diberikan ikan rucah sebanyak 2 kali dalam seminggu sebanyak 10% dari berat induk. Cara ini sangat penting dilaksanakan untuk mempercepat proses pematangan gonad.

Untuk ciri-ciri induk ikan betina yang sudah siap dipijahkan diantaranya adalah:

  • Berumur 3 tahun
  • Berukuran antara 1.5 sampai 2 kg
  • Perut terlihat membesar sampai ke arah anus
  • ketika dipegang, perut akan terasa halus dan empuk
  • Kloaka membengkak dan berwarna merah tua
  • Kulit di sekitar perut terasa lembek dan tipis
  • Saat di sekitar kloaka ditekan, maka keluar butiran telur berbentuk bulat dengan besar yang sama.

Sedangkan untuk ciri induk ikan patin jantan yang sudah siap pijah diantaranya adalah:

  • Berumur 2 tahun
  • Berukuran antara 1.5 sampai 2 kg
  • Kulit area perut terasa lembek dan tipis
  • Akan keluar cairan sperma berwarna putih ketika dipijat
  • Kelamin membengkak dan berwarna agak merah tua.

  • Persiapan Hormon Perangsang

Lain halnya dengan cara budidaya ikan komet, hormon perangsang untuk ikan patin menggunakan kelenjar hipofise ikan mas yang dapat ditemukan didalam otak ikan mas dengan bentuk ukuran kecil dan berwarna putih.

Ambil hipofise tersebut secara hati- hati menggunakan pinset dan segera masukkan ke dalam tabung kecil lalu haluskan sehingga benar- benar lembut dan halus. Nantinya otak ikan mas tersebut akan dicampurkan dengan air murni atau aquades yang dapat dibeli di apotik.


  • Kawin Suntik

Sesudah kelenjar hipofise tersebut dicampur dengan air putih dan sudah siap, maka ambillah  jarum suntik dan masukkan cairan tersebut. Suntikkan pada punggung ikan patin yang sudah siap untuk dipijahkan.

Cara kawin suntik atau induce breeding ini dilaksanakan agar bisa merangsang induk patin betina agar nantinya dapat  mengeluarkan telur yang kemudian akan dibuahi dengan ikan patin jantan.

Setelah telur dibuahi, maka akan menetas sekitar 4 hari kemudian dan sambil menunggu telur menetas, maka kondisi air harus terus di lihat dan di ganti dengan air sumur yang bersih.


  • Merawat Larva Ikan Patin

Benih ikan patin yang sudah berusia 1 tahun nantinya akan dipindahkan di dalam bak atau akuarium dengan ukuran 80 cm x 45 cm x 45 cm dan dapat juga menggunakan ukuran lainnya berbeda dengan cara memelihara ikan nila.

Setiap bak atau akuarium tersebut akan dipenuhi dengan air sumur yang telah diaerasi dengan kepadatan dan penebaran ikan 500 ekor per akuarium atau bak. Aerator nantinya akan diletakan  didalam setiap akuarium untuk mengisi kebutuhan oksigen benih ikan patin.

Agar suhu ruang dan suhu air dapat terjaga dengan baik, maka heater bisa dipakai menggunakan kompor untuk menyesuaikan biaya. Benih yang baru berumur 1 hari belum membutuhkan pakan tambahan karena masih mempunyai cadangan makanan berupa kuning teruk atau yolk sac.

Sedangkan sesudah memasuki umur 3 hari, maka benih ikan patin sudah memerlukan pakan tambahan berupa emulsi kuning telur ayam yang telah direbus. Seiring dengan bertambahnya umur, maka nantinya benih dapat  diberikan pakan hidup yaitu jentik nyamuk dan kutu air.


  • Penebaran Benih Ikan Patin

Setelah persiapan kolam selesai, maka cara selanjutnya yang dapat  dilakukan adalah menyebarkan benih yang berbeda dengan cara memelihara ikan koi. Lakukan perhitungan padat tebar benih per meter persegi sehingga penebaran benih ikan patin dilakukan dengan kepadatan tebar sebanyak 20  sampai 30 ekor per meter persegi dari kolam.

Untuk langkah menebar benih ikan patin dilakukan dengan cara membiarkan tempat kantong plastik benih mengambang di permukaan kolam sekitar 10 menit. Setelah itu, buka lah plastik benih secara perlahan dan masukkan air kolam ke dalam kantong plastik dengan perbedaan 0.5 air kolam dan 1 air kantong plastik selama 5 menit. Hal ini penting dilaksanakan agar benih ikan patin lebih mudah beradaptasi dengan air kolam dan baru bisa ditebar ke dalam kolam.


  • Pemberian Pakan Ikan Patin

Ikan patin yang beratnya kurang dari 200 gram/ekor, anda dapat mengasih pakan dengan porsi ukuran 3%-5% pada jumblah berat ikan. Pakan dapat dikasih sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Apabila berat ikan lebih dari 200 gram/ekor dapat dikasih makan dengan takaran 1,5%-2% terhadap berat total ikan dan pakan yang diberikan sehari sekali yaitu pada sore hari.


  • Penanganan Hama dan Penyakit

Salah satu penyebab yang seringkali terjadi didalam budidaya ikan patin iyalah serangan hama dan juga penyakit. Umumnya, hama yang dapat menyerang budidaya ikan patin adalah ular air, burung, lingsang, biawak dan juga kura kura. Untuk mengatasi hama masuk ke dalam area budidaya, maka dapat dilakukan dengan cara memasang lampu penerangan di area kolam sehingga hama tidak mau masuk karena keadaan terlalu terang dalam lokasi budidaya.

Sedangkan untuk penyakit yang dapat menyerang budidaya ikan patin bisa disebabkan oleh  infeksi atau non infeksi. Penyakit non infeksi merupakan penyakit yang disebabkan oleh gangguan faktor luar dan tidak disebabkan oleh patogen.

Penyakit non infeksi pada ikan patin tidak aakan menular, sedangkan penyakit infeksi merupakan penyakit yang menular yang biasanya terjadi karena gangguan organisme patogen sehingga memerlukan lebih dari 13 macam  cara mengatasi ikan patin sakit.


  • Masa Panen Ikan Patin

Untuk penuaian ikan patin bisa dilaksanakan dengan 2 cara yakni panen seleksi dan juga panen total dan seakan-akan seperti masa panen ikan patin kolam terpal. Panen seleksi merupakan panen ikan dengan menggunakan jaring yang kemudian akan dipilih yang sudah mempunyai ukuran maksimal saja. Sedangkan untuk panen total dilkerjakan dengan cara mengambil semua ikan yang ada didalam kolam budidaya tersebut.

Demikian sedikit pembahasan mengenai 11 Cara Budidaya Ikan Patin di Kolam Beton Untuk Pemula! semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami.

Baca juga artikel lainnya tentang: