5 Cara Menanam Jengkol Yang Baik dan Benar Serta Manfaatnya

5 Cara Menanam Jengkol Yang Baik dan Benar Serta Manfaatnya – Jengkol atau jering dalam bahasa latin Pithecollobium Jiringa atau Pithecollobium Labatum adalah tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara, termasuk yang digemari di Malaysia, Thailand dan Indonesia terutama di wilayah Jawa Barat yang seharinya dikonsumsi ±100 ton.

Jengkol termasuk tanaman polong-polongan. Buahnya berupa polong dan bentuknya gepeng berbelit yang mempunyai warna lembayung tua. Biji buah jengkol berkulit ari tipis dengan warna coklat mengilap. Jengkol dapat menyebabkan bau tidak sedap setelah diolah dan diproses oleh pencernaan.

Kenapa Jengkol itu punya bau yang menusuk??? Tidak jauh dari penyebab kenapa petai bau, penyebab bau itu sebenarnya adalah asam-asam amino yang terkandung di dalam biji jengkol. Asam amino itu didominasi oleh asam yang mengandung unsur sulfur.

Ketika terdegradasi atau terpecah belah menjadi komponen yang lebih kecil, maka asam amino itu akan menghasilkan berbagai komponen flavor yang sangat bau yang disebabkan oleh pengaruh sulfur tersebut. Salah satu gas yang dibentuk oleh unsur itu adalah gas H2S yang terkenal sangat bau.


Cara Menanam JengkolCara Menanam Jengkol Yang Baik dan Benar serta Manfaat Jengkol!

  • Bibit Jengkol

Ada dua cara mendapatkan bibit jengkol. Cara generatif dan cara vegetatif. Cara generatif merupakan cara yang dapat dilakukan dengan cara menanam pohon jengkol dari biji. Sedangkan cara vegetatif merupakan cara menanam pohon jengkol dengan okulasi atau menempel. Namun walaupun terdiri dari dua cara, hal yang harus diperhatikan diawal adalah pohon indukan.

Pastikan pohon indukan yang bijinya diambil atau yang akan dicangkok adalah pohon indukan yang berkualitas dan berbuah banyak. Karena dengan begitu, sifat yang sama diharapkan akan menurun kepada bibit yang akan anda tanam nanti.


  • Penyemaian Bibit Jengkol

Setelah kalian mendapatkan bibit dari pohon yang berkualitas, berikut ini terdapat cara menanam jengkol:

Secara Generatif

Jengkol sebenarnya adalah biji yang bisa ditanam. Namun tidak semua biji jengkol dapat ditanam. Hanya biji jengkol yang sudah tua saja yang bisa ditanam dan salah satu ciri biji jengkol yang sudah tua adalah biji yang jatuh dari pohon dengan sendirinya. Dan jika kalian ingin menanam jengkol dengan cara ini, berikut cara-cara yang dapat kalian lakukan:

  1. Persiapkan Polybag. Polybag adalah media semai yang paling umum digunakan. Selain mudah didapatkan, harga yang murah juga menjadikan polybag sebagai media tanam yang paling diminati.
  2. Persiapkan media tanam. Untuk media tanam, anda bisa menggunakan tanah gembur dengan campuran pupuk kandang sebagai pupuk dasar dengan perbandingan 1:1 yang mengisi seluruh bagian polybag.
  3. Masukkan biji jengkol kedalam media semai sedalam beberapa cm.
  4. Siram dengan air secara berkala,
  5. Setelah dua minggu ditanam, biasanya biji jengkol akan mulai mengeluarkan akar dan tunas mulai keluar permukaan tanah. Jika dirasa sudah cukup besar, anda bisa memindahkannya ke lahan yang lebih luas agar tumbuh secara maksimal.

Secara Vegetatif

Cara vegetatif dapat dilakukan dengan cara menempel atau okulasi. Dibandingkan cara sebelumnya cara berikut ini agak lebih rumit Karena membutuhkan 2 bibit pohon jengkol yang sudah tumbuh. Berikut perlengkapan dan cara yang bisa dijadikan panduan:

  1. Selain bibit, yang harus disiapkan adalah silet atau cutter yang masih bersih serta plastik pengikat. Silet atau cutter yang bersih adalah peralatan vital. Jangan sampai menggunakan silet atau cutter yang kotor karena dikhawatirkan akan menyebarkan penyakit ke tanaman.
  2. Dengan menggunakan silet atau cutter, kupas kulit bibit pohon jengkol yang akan di okulasi. Lakukan juga hal yang sama kepada bibit dari pohon jengkol indukan. Usahakan ukuran sayatan pada kedua bibit sama.
  3. Tempelkan sayatan batang dari bibit pohon jengkol indukan ke bibit pohon jengkol yang sedang disemai.
  4. Agar tidak terlepas, ikat sayatan tersebut dengan plastik pengikat.
  5. Siram secara teratur
  6. Setelah 3-4 minggu, lepas ikatan plastik yang mengikat tempelan batang lalu gores sedikit pada bagian yang ditempel. Jika bekas goresan berwarna hijau, itu menandakan okulasi berhasil. Tapi jika goresan berwarna cokelat bahkan hitam itu menandakan okulasi gagal.
  7. Jika okulasi berhasil, akan muncul tunas baru pada bagian batang yang telah ditempel. Jika begitu, anda bisa memotong daun dan batang bagian atas bibit sehingga hanya menyisakan tunas tadi.
  8. Jika tunas semakin besar, bibit bisa segera dipindahkan ke lahan yang lebih luas agar tumbuh secara maksimal.

  • Penanaman Jengkol

Dalam menanam pohon jengkol dibutuhkan lahan tanam yang cukup luas serta cahaya matahari yang cukup. Walaupun termasuk tanaman yang mudah tumbuh, akan tetapi pohon jengkol akan lebih mudah tumbuh pada didataran rendah. Dibeberapa tempat pohon jengkol dapat tumbuh sangat tinggi dengan akar yang kuat.

Sebelum pemindahan bibit dari tempat penyemaian, lahan dilubangi terlebih dahulu. Biasanya, lahan dilubangi dengan ukuran 40cm x 40cm dengan kedalaman 40cm. Dan jika anda ingin menanam lebih dari satu pohon, usahakan jarak satu pohon dengan pohon lainnya sejauh 6 meter atau lebih agar ketika besar nanti pohon tetap mendapatkan ruang yang cukup untuk tumbuh.

Sebelum menanam jengkol, lubang yang telah dibuat harus diisi dengan pupuk kandang terlebih dahulu dan dibiarkan selama 3 sampai 4 hari. Gunanya pemupukan ini adalah untuk memperkaya unsur hara yang ada didalam tanah sehingga nantinya akan mendukung pertumbuhan pohon jengkol anda.

Penanaman pada lahan terbuka adalah salah satu hal yang dapat mempengaruhi cepat atau tidaknya pertumbuhan pohon jengkol. Hal ini disebabkan pohon jengkol membutuhkan tanah yang lembab untuk tumbuh. Untuk itulah banyak petani jengkol yang menanam pohon jengkol pada saat awal-awal musim penghujan karena pada saat itu tingkat kelembapan tanah sangat terjaga.


  • Perawatan

Perawatan pada pohon jengkol lebih ditekankan pada penyiangan gulma, karena gulma dapat menyerap nutrisi didalam tanah yang dibutuhkan oleh pohon jengkol. Namun tentu saja, ada perawatan lain yang biasanya dilakukan untuk pohon jengkol untuk mencegah penyebaran penyakit dan hama.

Hama yang paling umum ditemui di pohon jengkol adalah semut kerangrang, ulat, dan jamur yang dapat mengganggu pertumbuhan daun dan buah jengkol. Salah satu cara yang paling ampuh untuk mencegah semut kerangrang membuat sarang di pohon jengkol adalah dengan deteksi dini. Jika sudah terlihat daun yang menggulung dan dikerubuti oleh semut kerangrang, anda harus segera memotongnya dan menjauhkannya dari pohon jengkol. Untuk ulat dan jamur, anda bisa mencegahnya dengan melakukan penyemprotan insektisida secara rutin.

Dalam masa perawatan kalian juga dapat memberikan pupuk lanjutan untuk pohon jengkol. Namun yang harus diperhatikan adalah waktu pemberian pupuk tersebut. Usahakan pemberian pupuk baru dilakukan setelah usia tanaman sudah 6 bulan di lahan terbuka.


  • Panen Jengkol

Untuk memasuki masa panen, pohon jengkol baru akan berbuah pada usia 5 tahun. Permasalahan waktu inilah yang membuat banyak orang tidak membudidaya pohon jengkol. Namun walaudemikian ada cara-cara yang dapat kalian lakukan agar pohon jengkol panen lebih cepat. Cara-cara tersebut adalah:

  1. Menentukan jenis pembibitan. Cara vegetatif atau okulasi diyakini dapat membuat lebih cepat tumbuh dibanding dengan cara generatif atau menanam pohon jengkol dari biji.
  2. Menentukan waktu tanam. Menanam pohon jengkol pada saat awal musim hujan juga diyakini akan membuat pohon jengkol dapat tumbuh lebih cepat dibandingkan pohon jengkol yang ditanam ketika musim kemarau.
  3. Sumber air. Untuk dapat tumbuh pohon jengkol membutuhkan lebih banyak air dibanding pohon lainnya. Itulah mengapa pohon jengkol lebih baik ditanam pada dataran rendah. Dan akan lebih baik lagi apabila menanamnya berdekatan dari sumber air seperti, sungai atau sejenisnya.

Manfaat Jengkol

Pertama jengkol, setelah diteliti dan diuji labolatorium, ternyata mengandung serat yang tinggi, asam jengkolat, vitamin (meskipun belum jelas jenisnya) dan juga mineral. Khasiat dari jengkol menurut para ahli kesehatan adalah sebagai berikut:

  • Jengkol dapat memperlancar proses buang air besar atau cuci perut, ini dikarenakan jengkol mengandung serat yang tinggi.
  • Jengkol dapat mencegah penyakit diabetes atau kencing manis, mungkin karena kandungan asam dan mineralnya.
  • Jengkol dapat mencegah penyakit jantung koroner.

Selain itu Pohon Jengkol diperkirakan dapat menyerap air lebih banyak dibanding tumbuhan lain. Dengan kata lain dengan ditanaminya pohon Jengkol di lereng-lereng gunung dan bukit disekitar sumber mata air di Bogor maka kemungkinan besar terjadinya banjir akan sangat kecil. Begitu ujar Direktur Hutan Pendidikan Gunung Walat.

Demikian sedikit pembahasan mengenai 5 Cara Menanam Jengkol Yang Baik dan Benar Serta Manfaatnya semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂

Baca juga artikel lainnya tentang: