Proses Pendederan
-
Persiapan Wadah
Persiapan kolam pendederan merupakan hal yang penting guna untuk menyiapkan habitat larva yang nyaman dan aman. Kolam pendederan dibersihkan dari segala sesuatu hal yang dapat membahayakan terhadap hidup ikan.
Pertama kali kolam pendederan dari pendederan sebelumnya dibersihkan atau dipanen secara keseluruhan sampai tidak ada benih yang tersisa dikolam agar larva yang akan dimasukan tidak dimangsa terutama untuk kolam pendederan I.
Setelah itu kolam dibersihkan dari lumpur, hewan penganggu seperti kepiting, keon mas, kijing dan ikan lain nya. Setelah kolam bersih kolam dikeringkan kurang lebih 1-2 hari untuk mematikan mikrooganisme yang membahayakan.
Kolam pendederan ini merupakan kolam beton sehingga tidak memerlukan pengeringan yang lama. Setelah kolam siap maka dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang dengan dosis 250 g/m2.
Debit air pada tahapan pendederan 0.5 – 1 L/s pada saluran inlet, saluran inlet ditutup dengan menggunkan jaring supaya tidak masuknya sampah organik maupun non organik.
Begitu pula pada outlate ditutup dengan sosog atau bubu dengan diselimuti hapa agar larva tidak keluar atau tersedot air yang keluar.
-
Tahap-tahap Pendederan
Pendederan pada kegitan pembenihan ikan nila memilki tahapan produksi hingga ke tingkatan induk baik pada GGPS, GPS dan PS dapat dilihat pada diagram dibawah ini :
Diagram diatas menunjukan alur produksi Pengembangan hingga ke benih calon induk kelas induk pokok dan sampai ke pelanggan.
Sebelum larva ditebar ke kolam ditampung pada hapa, kemudian dilakukan sortasi guna untuk menentukan tahapan penderderan. Pada proses pendederan mempunyai tahapan teknis yang sama, tahapan pendederan sebagai berikut :
-
Pendederan I
Pendederan I ini merupakan penedederan tingkat pertama dalam tahapan pendederan. Dalam pendederan I ini larva memeliki umur kurang lebih 15 – 20 hari dari kolam pemijahan.
Pada pendederan pertama ini larva memilki spesifikasi dengan ukuran panjang 0.5 – 1 cm. Pendederan I ini diberi makan dengan pakan alami dari hasil pemupukan dan pakan buatan.
Pada pendederan pertama ini berlangsung selama 30 hari, setiap sepuluh hari dilakukan penyempilngan untuk menentukan berat pakan yang diberikan. Pada pase ini kepadatan larva berkisar anatara 100 – 200 ekor / m2.
Pada pendederan I menejemen pemberian pakan harus dilakukan dengan baik guna untuk mendapatkan hasil yang baik dan melanjutkan ke fase berikutnya.
Menejemen pemberian pakan yang dilakukan yaitu Fedding rate 20 %, fedding frkeuensi 3 kali, fedding time pagi jam 8.00, siang 13.00, da sore 15.00. dan fedding methode yaitu dengam menentukan berat pakan yang diberikan terahadap ikan dengan FR terhada berat bobot ikan.
-
Pendederan II
Pada pendederan II ini dilakukan setelah pendederan I dimana ukuran ikan nila sudah mencapai 1-3 cm.
Pada fase ini masa pemeliharaan dilakukan selama 30 hari dengan target ukuran 3-5 cm, namun pada fase praktikan melakukan pengamatan dalam laju pertumbuhan ikan nila dengan lama pengamatan 20 hari. Pada masa pengamatan praktikan melakukan sempling dan pengukuran kualitas air.
Pada pemeliharaan ikan nila pada fase pendederan II ini memilki sistem budidaya intensif dimana kepadatan yang tinggi. Kolam yang digunakan adalah kolam beton dengan luas 132 m dan benih yang ditebar sebanyak 50000 ekor yang berarti memilki kepadatan 379 ekor/ m2.
Menejemen pemberian pakan yang terkontrol yaitu FR yang digunakan 10 %, fedding frekuensi 3 kali dengan fedding time pagi jam 08.00, siang hari 13.00 dan sore jam 16.00, serta fedding template pakan ditebar dengan jarak 1-2 meter pada pinggir kolam.
Pada pemeliharan pendederan jumlah berat di berikan seiring dengan pertumbuhan ikan nila dengan proses sempling. Sempling yang dilakukan yaitu ikan nila secara acak diambil sebanyak 30 ekor, pengambilan ikan dilakukan pada tempat yang berbeda.
Pengambilan ikan diambil dengan 3 kali pengulangan pada tempat yang berbeda. Setelah ikan diambil dilakukan pengukuran berat dengan pengukuran kumulatif kemudian dilakukan pembagian untuk mengetahui berat rata-rata, dan pengukuran panjang total tubuh ikan nila dan dilakukan pembagian untuk mengetahui panjang rata ikan.
-
Pendederan III
Pendederan tiga ini dilakukan setelah pendederan II sudah dilaksanakan atau telah mencapai ukuran 3 – 5 cm. Pada pendederan II ini kepadatan tebar kolam lebih sediktit lagi daripada pendederan II guna untuk membantu percepatan pertumbuhan ikan.
Debit air yang masuk ke dalam kolam seiring dengan pertumbuhan bobot dan panjang ikan maka debit air pun perlu ditingkatkan guna untuk memenuhi kebutuhan oksigen untuk proses respirasi ikan.
Pendederan II yang dilakukan ini memilki umur 30 hari pemeliharaan dengan target mencapai 5 – 8 cm. Pada dasarnya dalam menejemen pemberian pakan sama, namun yang membedakan pada nilai FR yang digunakan untuk berat pakan yang diberikan.
FR yang digunakan 5 % dari bobot rata-rata ikan. Dalam pendederan III ini akan menentukan kegiatan selanjut pada tahap pembesaran untuk menjadi induk.