Cara Menanam Jagung Manis di Sawah

Cara Menanam Jagung Manis di Sawah – Hai sobat, apa kabar kalian semua. Semoga kalian semua sehat. Teman-teman, tahukah Anda cara menanam jagung manis di sawah? Jika belum, kami akan kasih tahu cara menanamnya agar Anda tidak penasaran. Mari kita bahas semua opsi menanam jagung manis dalam kotak di bawah ini.


  • Pendahuluan

Produksi palawija khususnya jagung terus meningkat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan populasi dan program untuk meningkatkan pola makan di masyarakat melalui diversifikasi makanan telah memicu permintaan jagung.

Selain itu, masyarakat jagung sebagai bahan baku industri dalam negeri semakin meningkat dengan banyaknya industri pakan ternak, industri minyak jagung dan produksi ethanol.

Varietas jagung hibrida memiliki keunggulan dibandingkan jagung komposit dengan selisih produksi 25-30%, tahan jatuh, terserang penyakit dan kekeringan, serta berumur pendek.

Jagung merupakan komoditas pangan terpenting kedua setelah padi dan berpeluang besar dikembangkan di Provinsi Banten dengan luas sawah 202.970 hektare dan lahar kering 301.901 hektare.

Kebutuhan jagung untuk Provinsi Banten saat ini adalah 3000 ton / hari, namun hanya dapat memenuhi 1% dan sisanya diimpor dari luar daerah atau dari luar negeri. Upaya peningkatan produksi jagung antara lain dengan menanam varietas bebas unggul (Bisma, Lemuru, Kalingga, dan Arjuna) dan jagung hibrida (Semar-10, Bisi-7, dan CPI-2).


  • Bibit Vareatas unggul

Produktivitas jagung dapat ditingkatkan dengan menggunakan varietas unggul yang direkomendasikan dan kemudian teknik penanaman yang tepat. Kebutuhan benih jagung 25-30 kg / ha. Tabel 1 mencantumkan beberapa varietas unggul yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi.


  • Persiapan Lahan

Bajak tanah sedalam 15-20 cm, kendurkan dan ratakan. Gulma dan sisa tanaman terendam kemudian dihancurkan hingga rata.


  • Penananman

Buat lubang tanam dengan alat bor sedalam 5 cm, tanam dengan jarak 70 x 20 cm, tanam satu benih per lubang, masukkan biji jagung ke dalam lubang tanam dan tutupi dengan tanah gembur atau pupuk kandang.


  • Pemupukan

Pupuk yang harus disediakan per hektar terdiri dari 300 kg urea, 200 kg SP-36, 100 kg KCl dan bubur 3 ton. Pada saat penanaman, pupuk kandang diberikan seluruhnya untuk menutupi lubang tanam.

Pupuk anorganik diberikan dua kali, pertama 7 sampai 10 hari setelah tanam (HST). Setiap hektar menerima 150 kg urea, 200 kg SP-36 dan 100 kg KCl. Kedua, pada 30-35 HST per hektar, sebanyak 150 kg pupuk anorganik urea ditempatkan pada lubang sedalam 5 cm dengan jarak 10 cm dari batang tanaman dan ditutup dengan tanah.


  • Pemeliharaan

Penyiangan dilakukan dua kali yaitu pada umur 15 dan 30 hari tanaman. Tajuk dibuat sehubungan dengan penyiangan dengan cara mengisi rumpun tanaman dengan tanah.

Judulnya menutupi akar tanaman yang terbuka sehingga tanaman dapat tumbuh tegak dan kuat. Pengairan harus dilakukan dengan cara membasahi lahan tanam jika tidak turun hujan pada umur tanaman 15, 30, 45, 60 dan 75 HST.


  • Hama dan Penyakit serta Penanganannya

Lalat benih (Atherigona exigua) merupakan hama tanaman jagung muda dengan ciri kerdil, kekuningan, busuk dan mematikan akibat kerusakan tanaman pada titik tumbuh.

Perlakuan dilakukan dengan insektisida berbahan aktif karbofuran (seperti Furadan 36, Dharmafur 36 atau Petrodan 36) yang diberikan pada saat tanam sebanyak 4-6 butir per lubang dan pada umur 3 minggu sampai tunas. dari daun hingga 5-6 biji per batang.

Kumbang atau belatung (Phillophaga hollersi), hama ini memakan akar dan menyebabkan tanaman layu, menguning dan memperlambat daun.

Pencegahan dilakukan melalui pengolahan tanah yang disertai dengan pemusnahan larva dan pemberian insektisida karbofuran aktif hingga 15-20 kg / ha. Cacing tanah (Agrotis sp.) Merupakan hama bagi tanaman jagung muda dan benih yang baru berkecambah. Pencegahan juga dilakukan dengan insektisida berbahan aktif karbofuran hingga 15-20 kg / ha.

Ulat penggerek batang (Ostrinia nubilalis), hama ini mengebor batang dan merusak daun jagung. Pencegahan dilakukan dengan insektisida berbahan aktif karbofuran, dengan cara disemai hingga 3-4 butir / batang pada pucuk tanaman.

Ulat Grayak (Spodoptera sp.) Merupakan hama yang memakan daun jagung dan menyerang pada malam hari. Untuk pencegahan, digunakan insektisida cair dengan cara disemprotkan pada daun.

Penggerek piston (Heliotis armigera), hama ini, menginfeksi daun muda dan tongkol dengan lubang bebas yang ditandai. Pencegahannya melalui penggunaan insektisida berbahan aktif karbofuran, yang diberikan pada saat tanam hingga 3-4 butir / batang.

Penyakit Bulai (Com Down Mildew), penyakit ini disebabkan oleh Sclerospora sp yang menyerang tanaman muda hingga berumur 1,5 bulan. Sifat tanaman kerdil, daun berwarna kuning keputihan, kaku dan garis kuning serta putih pada pucuk daun diperlakukan dengan insektisida seperti Rhidomil-35 SD dengan dosis 5 s / d 7 g / kg benih sebelum ditanam.


  • Masa Panen

Umur panen jagung biasanya 85-100 hari. Jagung siap panen dengan sifat tongkol atau sekam jagung yang akan dikeringkan dan adanya lapisan hitam pada bagian benih bagian kelembagaan. Bijinya yang kering, keras, dan mengkilat, yang tidak demikian bila ditekan dengan paku akan meninggalkan kesan.

Demikian sedikit pembahasan mengenai Cara Menanam Jagung Manis di Sawah semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂

Baca juga artikel lainnya tentang: